Donald Trump Setujui Kesepakatan Tarif Baru, Cina Belum Merespon, Akankah Perang Dagang Berlanjut?

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Donald Trump menyetujui kesepakatan tarif baru dengan negara Cina. Namun pihak Beijing masih belum memberi tanggapan resmi. Perang dagang berlanjut?

Kebijakan tersebut diambil untuk mengamankan kesepakatan 'Tahap 1' yang telah dibicarakan pada Oktober tahun lalu.

Presiden AS Donald Trump beserta penasihat utamanya dilaporkan telah menyetujui persyaratan tersebut.

Trump dipastikan akan menandatangani proposal kesepakatan tersebut dan menunggu Cina menandatanganinya.

Proposal ini merupakan 'tawaran terakhir' dari Amerika Serikat kepada Cina yang telah disetujui Trump, seperti dikutip dari pernyataan seorang pejabat bisnis AS.

Baca: Berburu Pria Kulit Putih untuk Donor Sperma, Begini Fenomena Punya Anak Tanpa Suami di Cina

Xie Jinping (Wikimedia Commons)

Belum Ada Tanggapan Pasti dari Cina

Hua Chunying, selaku Juru Bicara Kementerian Luar Negeri berkomentar perihal status negosiasi perdagangan Cina dengan Amerika Serikat, pada Jumat, (13/12/2019).

Hua Chunying menyebut bahwa Cina berkomitmen menyelesaikan masalah yang belum terselesaikan.

Namun ia menegaskan bahwa kesepakatan yang dibangun haruslah saling menguntungkan.

Disinggung perihal tawaran AS, pihak Cina tidak memberi komentar mengenai kesepakatan atau ketentuan-ketentuan perdagangan.

Apa yang Terjadi Jika Tidak Ada Kesepakatan?

Apabila tidak adanya kesepakatan baru, maka perang dagang yang sudah 17 bulan berlangsung ini akan kembali berlanjut.

Tanpa adanya kesepakatan baru juga, maka kedua negara diprediksi akan saling menerapkan tarif impor baru mulai Minggu, (15/12/2019).

Amerika Serikat dilaporkan akan menerapkan tarif impor pada barang-barang dari Cina termasuk produk-produk seperti konsol video gim dan monitor komputer.

Sementara Cina akan menargetkan tarif impor pada produk-produk pertanian dari Amerika Serikat, seperti jagung dan gandum.

Cina dilaporkan akan menerapkan tambahan tarif 25 persen untuk berbagai jenis kendaraan buatan Amerika Serikat beserta tarif 5 persen untuk onderdil mobil.

Tanggapan Pengamat

Para pengamat perdagangan memperingatkan apabila tidak ada kesepakatan yang berujung berlanjutnya perang tarif, maka dipastikan akan semakin meningkatkan perselisihan.

Pengamat juga memprediksi adanya kemungkinan kedua negara akan menunda sama sekali sampai pemilihan Presiden AS pada November 2020.

Baca: 8 Hal yang Perlu Diketahui Soal Isu Pemakzulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump

--

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha) via Deutsche Welle



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer