Donald Trump Setujui Kesepakatan Tarif Baru, Cina Belum Merespon, Akankah Perang Dagang Berlanjut?

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Donald Trump menyetujui kesepakatan tarif baru dengan negara Cina. Namun pihak Beijing masih belum memberi tanggapan resmi. Perang dagang berlanjut?

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump resmi menyetujui kesepakatan perdagangan baru dengan negara Cina.

Kesepakatan dagang Donald Trump dengan Cina ini diambil dalam rangka untuk menangguhkan perang dagang dari kedua negara tersebut yang telah berkepanjangan.

Donald Trump mewakili Amerika Serikat resmi menetapkan syarat-syarat sebagai bentuk kesepakatan perdagangan dengan Cina dengan menangguhkan beberapa tarif impor untuk barang-barang Cina.

Sebaliknya, pihak Cina akan memberi imbalan dengan akan banyak membeli produk pertanian dari Amerika, seperti dilaporkan Reuters yang dikutip Deutsche Welle, (13/12/2019).

Sampai berita ini dibuat belum ada konfirmasi resmi dari Cina perihal kebijakan tersebut.

Kedepannya, apabila terdapat kesepakatan, maka putaran perang dagang yang baru akan berlangsung pada 15 Desember.

Pada tanggal tersebut kedua negara dipastikan akan menerapkan tarif impor baru.

Baca: Akan Dimakzulkan sebagai Presiden, Donald Trump: Awas Perang Saudara

Donald Trump (Wikimedia Commons)

Skema Penangguhan Tarif Amerika Serikat

Beberapa pejabat Amerika Serikat yang ditemui Reuters (dikutip Deutsche Welle) menjelaskan bahwa status negosiasi bilateral yang diambil oleh Amerika Serikat adalah berupa penangguhan tarif senilai 160 miliar dolar terhadap barang-barang dari Cina.

Kebijakan ini pada mulanya akan diberlakukan mulai hari Minggu, (15/12/2019).

Sementara di lain hal, Cina diperkirakan akan menyetujui kebijakan untuk membeli produk pertanian Amerika Serikat yang nilainya mencapai 50 miliar dolar pada tahun 2020.

Nilai ini besarnya dua kali lipat dari pembelian tahun 2017, sebelum konflik perang dagang tersebut dimulai.

Baca: Seteru 2 Negara Komunis: Cina Ingatkan Tak Usah Ributkan Laut Cina Selatan, Vietnam Pilih Opsi Hukum

Bagaimana Nasib Pasar Asia?

Sementara di bursa-bursa Asia, mata uang Cina, Yuan terpantau telah naik ke posisi tertinggi terhadap dolar AS selama hampir lima bulan terakhir.

Saham Cina juga terpantau menguat pada hari Jumat, (13/12/2019).

Naiknya saham Cina ini terjadi usai terdapat kepastian perang dagang dengan AS untuk menghindari konflik lanjutan.

Belum Ada Pernyataan Resmi

Kendati kedua negara diprediksi bersiap dengan kebijakan tersebut, namun sampai berita ini dibuat keduanya belum membuat pernyataan resmi mengenai kesepakatan tersebut.

Narasumber yang ditemui Reuters (dikutip Deutsche Welle) mengutarakan bahwa AS telah menawarkan sejumlah kebijakan pemotongan tarif untuk barang-barang Cina sebesar 50 persen.

Pihak AS juga akan menangguhkan tarif baru yang dijadwalkan berlaku pada hari Minggu, (15/12/2019).

Halaman
12


Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Melia Istighfaroh

Berita Populer