Gibran Rakabuming Maju Jadi Calon Wali Kota Solo, Pengamat Politik Ungkap Aspek Negatif dan Positif

Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka saat santap siang di rumah makan Ayam Goreng Kampung Mbah Karto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu, 28 Juli 2019.

Hendri Satrio menuturkan, ujungnya berada di tangan rakyat, menang atau tidaknya Gibran dan Bobby bergantung pada pilihan rakyat.

Baca: Gibran Berniat Maju Pilkada Solo, Gerindra : Meski Anak Presiden Tetap Harus Berjuang Sendiri

Baca: Gibran Rakabuming Maju sebagai Calon Wali Kota Solo, Iwan Fals: 2024 Bisa Jadi Presiden Juga Tuh

"Tapi kan secara peraturan boleh-boleh saja dia maju," ujar Hendro Satrio.

Hendri Satrio menyatakan, apabila Gibran dan Bobby memang memanfaatkan momentum posisi ayahnya yang menjabat sebagai presiden.

"Kemudian mempersiapkan diri untuk maju ke Pilkada memang memanfaatkan momentum," ujar dia.

Menurut Hendri, jika momentumnya sudah lewat maka akan sulit bagi mereka untuk berkompetisi, hal ini terkait dengan kemenangan.

Ia pun memberikan contoh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu, setelah sang ayah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak menjabat sebagai presiden.

Baca: Veronica Koman Curigai Sosok Penampakan di Belakang Jokowi, Gibran Beri Teguran Keras: Ngawur!

"Mas AHY misalnya pada saat SBY sudah selesai itu kan momentum keluarga SBY dianggap sudah selesai, jadi pada saat Mas AHY maju ke sebuah kompetisi Pilkada akan kesulitan dia, karena dianggapnya saat itu sudah zamannya Jokowi," papar Hendri Satrio.

"Sementara Mas Gibran saat ini memang masanya Pak Jokowi, nah kemudian apakah Mas Gibran salah memanfaatkan momentum yang dimiliki? Ini adalah masalah freewalk, silakan saja maju," imbuhnya.

Meski demikian, Hendri Satrio menuturkan bahwa yang terpenting ialah Gibran dan Bobby mampu membuktikan dan tampil sebagai diri mereka sendiri.

Bukan sebagai anak atau menantunya Jokowi.

Satu di antara cara yang bisa digunakan adalah tidak mengekor kebijakan Jokowi.

(Tribunnewswiki.com/Ekarista/Afitria/Tribunnews.com/Nuryanti)



Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer