Khususnya di Indonesia, LGBT dianggap meresahkan dan kerap menjadi kontroversi.
Kini beredar informasi jika kaum LGBT di Indonesia semakin banyak.
Terlebih, jumlah atau populasi LGBT terbanyak di Indonesia berada di Sumatra Barat yang mencapai belasan ribu orang.
Dikutip dari Tribunpadang.com, informasi tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Sumatra Barat, Nasrul Abit.
Baca: Mengaku 70 Tahun Hidup Tanpa Makan dan Minum, Gaya Hidup Pria Ini Diteliti Para Dokter
Baca: 8 Fakta Kacang Edamame Bagi Kesehatan, Mulai dari Jaga Kesehatan Jantung hingga Cegah Diabetes
Nasrul Abit menegaskan jika angka 18.000 LGBT di Sumatra Barat tersebut menjadi yang terbanyak di Indonesia.
Angka tersebut didapatkan dari data hasil tim konselor penelitian perkembangan penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS).
"Angka ini sangat mengejutkan,” kata Abit saat menghadiri pertemuan dan silaturrahmi dengan perantau asal Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) di Kota Jambi, Sabtu, (23/2/2019).
Dikatakan oleh Abit, LGBT menjadi satu dari penyebab penularan HIV/AIDS.
Dirinya khawatir jika angka LGBT yang cukup besar turut meningkatkan penyakit HIV/AIDS di Sumatra Barat.
Nasrul Abit juga menegaskan jika obat HIV/AIDS belum ditemukan sehingga para penderita HIV/AIDS hanya bisa pasrah menunggu ajal datang.
“Belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit HIV dan AIDS. Jika sudah terkena, tinggal menunggu ajal," ujar Nasrul Abit.
Tidak ada toleransi bagi LGBT
Nasrul Abit menganggap isu tersebut adalah persoalan yang serius dan dirinya menolak tegas perilaku para LBGT.
"Sumbar berada pada peringkat pertama kasus LGBT. Kita menolak tegas perilaku LGBT, tidak ada toleransi bagi mereka di Tanah Minang (Sumbar)," tegas Nasrul Abit.
Nasrul Abit kemudian memberikan imbauan agar para perantau asal Pessel mengawasi pergerakan dan pergaulan anggota keluarganya.
Tindakan tersebut diharapkan bisa memantau anggota keluarga dan masyarakat dari perilaku yang menyimpang.
"Dalam budaya Minangkabau dengan filosofi adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, jelas-jelas LGBT tidak ada dalam budaya dan adat Minangkabau,” kata dia.
Begitu juga dengan ajaran Islam yang kental di Sumbar, melarang tegas perilaku LGBT.
“Semua agama melarangnya dan tidak baik juga dari segi kesehatan," ujar Nasrul Abit.