Terungkap, Staf Khusus Wapres Lukmanul Hakim Pernah Dilaporkan Kasus Penipuan, Begini Statusnya

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Staf Khusus Wapres bidang Ekonomi dan Keuangan Lukmanul Hakim merupakan salah satu terlapor dalam kasus penipuan terkait sertifikasi halal.

Lalu, terlapor Mahmood menelepon korban dan menyampaikan pesan Lukmanul terkait permintaan uang tersebut. Pelapor Mahmoud pun diminta datang ke Jakarta.

Mahmoud, yang merupakan warga negara Jerman, datang ke Jakarta pada 26 Juni 2016.

Ketiganya kemudian bertemu di GOR Bulutangkis, Bogor.

Berdasarkan pernyataan pelapor, Lukmanul membenarkan bahwa permintaan uang tersebut merupakan prosedur resmi MUI.

"Saudara Lukmanul Hakim mengiyakan seolah-olah itu prosedur resmi dari MUI lalu menyuruh korban mentransfer uang," tutur Ramzy.

Setelah satu korban, pelapor mengungkapkan bahwa terlapor kembali meminta uang.

Setelah dikonfirmasi, pelapor mendapatkan informasi dari Kantor MUI Pusat bahwa uang tersebut bukan permintaan MUI.

Kritik Fadli Zon

Soal penunjukkan staf khusus Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, Fadli Zon beri kritikan : Tidak Sejalan dengan Efisiensi, Tidak Perlu!

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon memberi kritikan terkait keberadaan staf khusus baru Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Fadli mengatakan, penunjukkan para stafsus baru itu tidak sejalan dengan rencana pemerintah untuk melakukan efisiensi.

Hal itu dinilainya sebagai sesuatu yang tidak perlu.

"Ini menurut saya enggak sejalan dengan pandangan Presiden yang mau efisiensi.

Efisiensi kelembagaan tapi nambah terus institusi-institusi yang sebenarnya tidak perlu," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/11/2019), dikutip dari Kompas.com.

Andi Taufan dan 6 staf khusus milenial lainnya (Instagram@defnaputra)

Fadli menambahkan, sebenarnya kepala negara sudah dibantu banyak lembaga dalam kerjanya sehari-hari.

Mulai dari Sekretariat Negara, Sekretariat Kabinet hingga Kantor Staf Kepresidenan.

Namun, lembaga-lembaga tersebut rupanya tidak mampu berjalan dengan cukup baik.

Alih-alih melakukan efisiensi, kata Fadli, Presiden Jokowi justru menduplikasi lembaga tersebut dengan stafsus baru.

Padahal, biaya untuk gaji staf khusus Jokowi tidaklah sedikit.

"Jadi perangkat dari kepresidenan ini banyak sekali, biayanya juga sangat besar," ujar Fadli.

Halaman
123


Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer