Potret Kelam Guru Honorer Indonesia 2019: Dianiaya Wali Murid, Ditikam Murid, hingga Digaji Rendah

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Adya Rosyada Yonas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sepanjang tahun 2019, beberapa potret kelam tentang guru honorer menjadi pemberitaan di media. (Gambar Ilustrasi)

"Penjemputan pelaku berasal dari handphone yang tertinggal. Kita ketahui, ternyata (pelaku) berdomisili di Lendah dan langsung kita bawa menuju Polsek Srandakan. Sementara kasusnya masuk penganiayaan, yang diatur dalam Pasal 351 KUHP," katanya. 

Muryanto juga menuturkan pelaku yang masih berstatus pelajar SMA nekat menusuk sang guru karena dilatarbelakangi urusan asmara.

Diketahui, pelaku yang berinisial CB tak lain adalah anak didik korban yang menaruh rasa cinta pada gurunya sendiri.

"Pelaku bilang kalau dia sayang, cinta, sama Bu Guru. Tapi, cintanya ini kan tidak pernah direspon ya, karena korban sudah punya suami," ujar Kapolsek saat ditemui seusai olah tempat kejadian perkara (TKP).

Menurut Muryanto, informasi tersebut diperoleh setelah melakukan interogasi pada pelaku beberapa jam setelah penusukan terhadap Sang Guru.

"Tapi, karena umur pelaku ini masih 16 tahun, maka kita limpahkan ke Unit PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak) Polres Bantul. Jadi, dapat dipastikan, prosesnya tetap berjalan terus, sembari menunggu perintah dari Pak Kapolres," lanjut Muryanto.

Baca: Kisah Mirisnya Gaji Guru di Pedalaman Papua, hanya Cukup untuk Beli Air Bersih dan Minyak Tanah

Baca: Seminggu Jadi Menteri Pertahanan, Prabowo Tak Ambil Gaji Rp 18,6 Juta dan Masih Pakai Mobil Pribadi

3. Kehidupan Miris Guru Honorer dengan Gaji Rendah 

Gaji guru honorer yang rendah kerap kali menjadi pembicaraan di berbagai media.

Beberapa kabar menyoroti betapa gaji rendah dari guru-guru honorer tidak mampu mencukup kehidupannya, mulai dari guru honorer yang tinggal di kamar mandi sekolah hingga seorang guru yang digaji rendah di tempat terisolasi.

3.A. Guru Honorer tinggal di Toilet Sekolah

Nining Suryani (44), seorang guru honorer sebuah sekolah dasar, menjadi salah satu contoh kurangnya kesejahteraan untuk guru honorer.

Nining Suryani sebagai guru honorer di SDN Karyabuana 3 Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Banten, ini terpaksa harus tinggal di dalam toilet sekolah lantaran tidak punya rumah.

Nining mengaku, gajinya sebesar Rp 350.000 tidak cukup untuk menyewa rumah.

Jadilah ia sebagai guru honorer yang tinggal di toilet walaupun sudah mengajar di sekolah tersebut selama 15 tahun.

Ibu dua anak ini punya alasan khusus mengapa tetap bertahan sebagai guru honorer kendati gajinya kecil.

Nining berharap untuk diangkat menjadi PNS dan mendapat penghasilan yang sesuai dengan pengabdiannya.

"Kalau nggak diangkat juga enggak apa-apa, setidaknya ada kebijakan dari pemerintah berapa kenaikan per bulan. Mau kecil mau besar, saya ikhlas terima," kata Nining saat ditemui di SDN Karyabuana 3, Kecamatan Cigeulis, Senin (15/7/2019).

Namun tahun demi tahun mengajar, status Nining belum naik juga.

Berbagai upaya sudah dia lakukan, termasuk kuliah lagi untuk mendapatkan gelar sarjana.

Nining sempat merasa putus asa dan menyerah.

Halaman
1234


Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Adya Rosyada Yonas
BERITA TERKAIT

Berita Populer