Niki gagal mempertahankan gelar juaranya, hanya berselisih satu poin dari James Hunt.
Pada musim selanjutnya, Niki berhasil merebut kembali gelar juaranya, meski sempat bermasalah pada awal musim.
Karena merasa ada tekanan di Ferrari, dia memutuskan meninggalkan kuda jingkrak Maranello dan bergabung dengan Brabham-Alfa Romeo pada 1978.
Performa Niki menurun jauh di tim tersebut dan memutuskan pensiun pada 1979.[6
Kembali ke F1
Pada 1982, Niki kembali ke F1 setelah dibujuk oleh Ron Dennis.
Kali ini dia membalap untuk McLaren dan meraih kemenangan pertamanya setelah lama absen di Long Beach.
Dia memenangkan GP Austria dan menjadi orang Austria pertama yang memenangkannya.
Niki berhasil kembali meraih gelar juara pada musim 1984 bersama Mclaren.
Setahun kemudian, dia mengumumkan pensiun di GP Austria
Kehidupan selanjutnya
Niki mendirikan maskapai Lauda Air yang mulai beroperasi pada 1985.
Pada 1991, Lauda Air memiliki 550 pegawai dan omset £40 juta .
Namun, satu di antara Boeing 767 miliknya crash setelah take-off di Bangkok.
Maskapai ini diakuisisi Austrian Airlines pada 2000 setelah Niki bekerja sebagai konsultan F1 di Ferrari.
Pada 2001 dan 2002, dia menjadi Team Principal di Jaguar Racing.
Dia ditunjuk menjadi non-executive chairman di Mercedes GP Team pada 2012.
Niki Lauda meninggal dalam tidurnya pada 20 Mei 2019 di University Hospital of Zürich.
Sebelumnya, dia menjalani perawatan dialisis karena ginjalnya bermasalah.
Pemakamannya di St Stephen's Cathedral, Wina, dihadiri banyak pembalap F1, di antaranya Lewis Hamilton, David Coulthard, Nico Rosberg, Alain Prost, Valtteri Bottas, Nelson Piquet, Gerhard Berger, Jean Alesi dan Jackie Stewart.