Menurutnya, anggaran Rp 82,8 miliar itu adalah anggaran sementara yang dimasukkan ke dalam sistem e-budgeting DKI Jakarta.
Anggaran tersebut adalah anggarat alat tulis kantor seluruh sekolah di Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat.
Anggaran itu kemudian disisir ulang oleh Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Baca: Harapan Salim Said pada Menteri Pendidikan Jokowi, Nadiem Makarim agar Tularkan 50% Budaya Baca
Baca: Seusai French Open 2019, 10 Besar Peringkat Dunia BWF Didominasi Pebulutangkis Indonesia
Lalu, anggaran direvisi menjadi Rp 22,7 miliar untuk alat tulis kantor di seluruh sekolah di Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat.
"Belanja alat tulis kantor yang di situ ada komponen Aibon disampaikan Rp 82 miliar, sebenarnya alat tulis kantor seluruh sekolah itu hanya Rp 22 miliar," kata Syaefuloh.