Dia mengidap keterbelakangan mental, di mana ada fase yang terlewatkan sehingga seperti idiot,” ungkapnya.
Tenri menjelaskan, dari pemeriksaan dokter psikologi menyebutkan bahwa Mansyur mengidap keterbelakangan mental sejak kecil.
Tenri menambahkan, Wakil Bupati Bulukumba, Tommy Satria Yulianto telah datang menengok warganya ini.
Dia bahkan sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kota Makassar yang dengan cepat memberikan perawatan dan pelayanan kepada Mansyur.
“Sempat datang salah seorang keluarganya Mansyur juga, tapi malah mengamuk dan tidak mau pulang.
Dia teriak-teriak terus dalam bahasa Bugis tidak mau pulang.
Sehingga kami menenangkannya kembali dan dijanjikan tidak akan dipulangkan, barulah Mansyur tenang.
Sekarang Mansyur sekarang senang disini, malah biasa ikut menyanyi-nyanyi kalau ada orang yang main gitar,” jelasnya.
Menurut Ketua P2TP2A Makassar, Tenri A Palallo mengatakan, kondisi Mansyur kini mulai membaik dn mulai ceria kembali.
Setelah kondisinya mulai membaik, Mansyur meminta baju kaos yang ada gambar Presiden Jokowi.
Baju yang dia inginkan pun berwarna merah.
Saat melihat baju yang dia pesan itu, Mansyur langsung berteriak histeris dan bergegas memakainya.
Masyur tampak antusias saat mendapatkan baju kaus yang diinginkannya.
“Mansyur minta terus baju yang ada gambarnya Presiden Jokowi. Jadi kami pesankan dan belikan.
Saat dia lihat itu baju, langsung kegirangan dan memakainya hingga histeris.
Dia senang sekali baju bergambar Presiden Jokowi,” kata Tenri.
Mappi Penni alias Mappi (50), yang menyekap anaknya, Mansyur (26), pengidap keterbelakangan mental selama 9 tahun di kamar mandi, akhirnya ditetapkan tersangka dan ditahan di markas Polres Bulukumba.
Kepala Polres Bulukumba AKBP Syamsu Ridwan yang dikonfirmasi menegaskan, ayah Mansyur telah resmi ditetapkan sebagai tersangka karena melakukan penyiksaan dan penyekapan terhadap anaknya sendiri yang mengidap penyakit keterbelakangan mental.