Aksi boikot itu terjadi diduga akibat salah satu oknum tokoh di kebayanan wilayah Tini yang melarang untuk datang di hajatan Tini.
Oknum itu diketahui adalah pendukung salah satu calon kepala Desa Hadiluwih yang kebetulan satu RT dengan Tini yang gagal pada Pilkades 26 September lalu.
Kiriman Makanan Hajatan Ditolak
Tini menerangkan satu minggu sebelumnya telah membuat bungkusan makanan sebanyak 600 untuk dibagikan di satu kebayanan.
Tini menerangkan satu minggu sebelumnya telah membuat bungkusan makanan sebanyak 600 untuk dibagikan di satu kebayanan.
Warga satu RT Tini pun bahkan ada yang tidak mau menerima bungkusan tersebut, mereka memilih mengembalikan bahkan ada yang dibuang.
"Jadi ada yang menulis itu,siapa saja yang tidak mau menerima ditulis lalu diserahkan kepada saya berikut dengan bungkusannya," terang Tini.
Desa Hadiluwih sendiri ada lima calon kepada desa yang bertanding 26 September lalu. Calon kepala desa lainnya pun turut hadir dalam hajatan Tini kecuali yang disinyalir memboikot hajatannya.(*)
(Tribun Jateng/Mahfira Putri Maulani)