Berto mengakui, dana nasabah bank BNI senilai ratusan miliar diduga dibobol.
Berto menambahkan, saat ini kasus tersebut telah dilaporkan dan tengah diselidiki aparat kepolisian.
Roem menjelaskan, awalnya kasus itu ditangani oleh Direktorat Kriminal Umum (Ditrkimum), namun karena kasus tersebut menyangkut kejahatan perbankan yang bersifat khusus, maka diambil alih oleh Ditrkrimsus.
“Sekarang sedang dilakukan penyelidikan, sejumlah saksi juga sedang diperiksa. Mohon maaf saya di Pulau Seram di sini sinyal kurang bagus,” kata dia.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di kantor BNI Cabang Ambon di Jalan Said Perintah, pelayanan terhadap para nasabah berjalan normal.
Namun, seorang pegawai bank yang ditemui mengaku tidak mengetahui persis masalah tersebut, namun ia membenarkan bahwa kasus itu kini telah dilaporkan ke polisi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Fakta Rp 124 Miliar Milik Nasabah BNI Diduga Dibobol, Warga Panik Serbu ATM hingga Diselidiki Polisi
Salah satu warga yang menjadi nasabah BNI, Sani, mengaku panik setelah mengetahui adanya informasi kalau dana nasabah BNI telah dibobol.
Dirinya pun mendatangi sejumlah mesin ATM untuk mengecek saldo dan menarik uangnya karena takut uang mereka telah ikut dicuri.
Ternyata, saat di bank, Sani tidak sendirian.
Sejumlah warga juga melakukan penarikan dana pasca-kabar pembobolan tersebar.
“Saya panik setelah tahu informasi itu, makanya saya datang langsung ke ATM untuk cek saldo dan tarik uang lewat ATM,” kata Sani, kepada Kompas.com di ATM BNI kantor cabang Ambon, Rabu.
Sementara itu, Sam Usman, salah satu nasabah lain juga mengakui sengaja datang ke ATM BNI di kawasan itu untuk memastikan dananya aman.
Dia mengaku juga sempat panik usai dan buru-buru mengecek saldonya melalui ATM.
”Panik saya waktu dengar itu, tapi alhamdulillah pas cek tadi saldonya aman,” katanya.