7 Sisi Gelap Industri KPOP yang Mengancam Sang Idol, Bergaji Kecil, Utang, Hingga Gangguan Mental

Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Grup idola IZ*ONE dalam sesi foto berpelukan untuk GMarket Kakaotalk Januari 2019

Evaluasi tersebut dilakukan agar perusahaan dapat memonitor hasil latihan.

Jika trainee tidak mengalami perkembangan, perusahaan bisa saja mengualifikasi mereka.

Oleh karena itu para trainee bekerja keras agar tidak 'dikeluarkan' hingga memiliki jam tidur 3 jam atau tidak sama sekali.

Jika para trainee menyerah di tengah jalan, perusahaan akan meminta kompensasi karena masa pelatihan juga dilakukan melalui proses kontrak.

3. Operasi plastik dan diet ekstrim

Bukan menjadi rahasia lagi jika para idol KPOP harus melakukan prosedur bedah plastik untuk memenuhi standar penampilan menjadi idola.

Meskipun benar prosedur operasi plastik akan membuat mereka terlihat lebih cantik dan menawan namun bukan berarti semua calon idol menyetujuinya.

Selain itu, operasi plastik di Korea Selatan tumbuh lebih masif.

Bahkanterdapat 1 dari 5 warga Korea Selatan telah melakukan operasi plastik.

Selain menimbulkan adanya rasa tidak percaya diri, seseorang yang dianggap 'tidak memenuhi standar estetika' Korea Selatan juga sering mengalami bullying.

Selain operasi plastik, para idola juga dituntut memiliki tubuh proporsional bahkan perusahaan menentukan berapa kilogram berat yang harus diturunkan atau dicapai.

Banyak cerita beredar untuk memperoleh tubuh yang 'proporsional' para idola hanya minum air tanpa makanan sedikitpun selama berminggu-minggu.

Baca: Peringati Hari Batik Nasional, Ini 5 Selebriti Hollywood hingga Kpop yang Pernah Mengenakan Batik

Baca: Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (World Mental Health Day)

4. Manajer memeras idol untuk mencegah mereka membatalkan kontrak

Ilustrasi kekerasan (Pixabay)

Keluar dari perusahaan bukan menjadi perkara mudah bagi para idola Korea Selatan, bahkan beberapa kasus bisa dibilang mustahil karena terdapat kompensasi dan pinalti.

Terlebih jika perusahaan belum ingin memutuskan kontrak karena sang idol masih menghasilkan uang untuk mereka.

Bahkan satu dari penyanyi senior, Bek Ji Young mengungkap dirinya pernah diperas oleh sang manajer agar 'menurut'.

Beruntungnya pada 2017 terdapat gerakan sosial 'kontrak perbudakan' sehingga hal tersebut kini jarang ditemukan kembali.

5. Sasaeng

Rain berpose bersama para fans dalam konser 'The Squall Tour' di Malaysia (Instagram @rain_oppa)

Sasaeng adalah fans fanatik para idola yang melakukan apapun untuk menjadi lebih dekat dengan sang idol.

Misalnya membuntuti kegiatan sang idola bukan hanya ketika melakukan aktifitas sebagai pekerja seni namun juga ketika dirumah.

Halaman
1234


Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer