Hati-hati, Sate Kambing Ternyata Bisa Memicu Zat Kanker, Begini Penjelasannya

Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sate Kambing mengandung zat kanker

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sate kambing ternyata bisa memicu zat kanker dalam tubuh manusia.

Zat kanker tersebut terpicu lantaran mengkonsumsi banyak sate kambing.

Sate atau satai merupakan salah satu makanan khas di Indonesia yang sangat populer.

Makanan sate menjadi makanan yang digemari oleh banyak elemen masyarakat bahkan juga turis mancanegara saat berkunjung ke Indonesia.

Sate bisanya berbahan dasar daging kambing dan daging ayam.

Dua jenis sate tersebut mudah sekali ditemukan di berbagai tempat di Indonesia.

Baca: 4 Sate Kere Paling Populer di Solo, Mana yang Jadi Favoritmu?

Baca: Olahan Ayam Dapat Tingkatkan Risiko Kanker, Begini Cara Sehat Mengolahnya

Namun ternyata sate yang berbahan dsar daging merah seperti kambing bisa menjadi sumber karsinogen atau racun penyebab kanker.

Sate kambing bisa menjadi salah satu hal yang memicu zat kanker dalam tubuh manusia.

Dilansir oleh Kompas.com, hal tersebut disampaikan oleh Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Profesor DR Dr Aru W Sudoyo SpPD KHOM FINASIM FACP.

Dr Aru W Sudoyo membandingkan karsinogen dalam ranitidin dengan sate kambing.

Selain daging kambing yang dibakar, yakni sate ternyata ada hal yang yang memicu zat kanekr diantaranya asap rokok dan asap kendaraan.

"Dibandingkan ranitidin, sebenarnya kita sehari-hari sudah terpapar karsinogen, yaitu dari asap rokok, asap kendaraan, makanan berbahan daging merah yang dibakar itu sebenarnya karsinogen semua," kata Aru di Hotel R Rancamaya Bogor (7/10/2019) dikutip TribunnewsWiki dari Kompas.com, Minggu (13/10/2019).

Ternyata semua jenis daging merah yang dipanasi atau dibakar dengan suhu tinggi akan berubah menjadi karsinogen.

Sate kambing (KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia)

Dan untuk sate, biasanya pembakaran dilakukan dengan bahan dasar arang.

Arang sendiri merupakan residu hitam berisi karbon tidak murni, terdiri dari 85-98 persen karbon dan sisanya adalah abu atau benda kimia lainnya.

Kandungan dalam makanan sate; asam amino, gula, dan creatine dalam daging merah akan bereaksi pada suhu tinggi, yang membentuk heterocyclic amines (HCAs).

Pada daging sate yang dibakar dengan arang maka karsinogennya malah menjadi lebih tinggi dari sebelumnya.

"Daging merah itu sendiri kalau dimasak dengan suhu terlalu panas akan berubah jadi karsinogen, lah sate kambing misalnya, membuatnya kan dibakar dengan arang yang ada karbonnya, jadi karsinogen malah tinggi lagi, meningkat jadinya," ucap Aru.

Heterocyclic Amines (HCAs)

HCAs adalah jenis bahan kimia yang biasanya diproduksi atau dihasilkan selama proses memasak makanan.

Halaman
123


Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer