Arteria Dahlan Ternyata Pernah Protes ke KPK karena Tak Dipanggil 'Yang Terhormat'

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Fathul Amanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi II DPR F-PDIP Arteria Dahlan

Disinggungnya bahwa tak ada publik yang tahu apa yang telah dilakukan KPK.

Menurutnya ada banyak tugas yang dilewatkan oleh KPK.

"Publik ini enggak tahu, publik ini terhipnotis dengan OTT-OTT (operasi tangkap tangan), seolah itu hebat. Padahal janji-janjinya KPK itu banyak sekali di hadapan DPR yang kita katakan itu 10 persen pun belum tercapai ya Prof," katanya.

Emil Salim lantas menyakan mengenai banyaknya politisi yang masuk penjara sebagai bukti keberhasilan KPK.

"Apa semua ketua partai yang masuk penjara, apa itu tidak bukti keberhasilan KPK," ungkap Emil Salim.

Arteria kemudian mengatakan KPK tak hanya melakukan penindakan.

"Lho, dengan segala hormat saya sama Profesor, Profesor bacalah tugas fungsi KPK tidak hanya melakukan penindakan," jawab Arteria.

"Tapi hukum telah dijatuhkan," kata Emil Salim.

Sementara itu Arteria meneruskan bahwa ada tugas KPK lain seperti koordinasi, supervisi monitoring dan sebagainya.

"Bagaimana penindakannya, bagaimana supervisi monitoringnya, koordinasi, ini kan tidak dikerjakan Prof," sebut Arteria.

"Kemudian yang kedua saya ingin katakan untuk dewan pengawas, saya ingin sampaikan biar Prof juga jelas. Kita bicara hukum sama ahli hukum, bicara pidana korupsi sama pidana korupsi. Bukan saya mengdiskreditkan Prof," paparnya.

Ia lantas mengatakan bahwa ada sejumlah peristiwa yang terjadi oleh KPK.

"Biar enggak kaya begini Prof, berita hasil rampas emas batangan diambil seolah ada titel KPK, kemudian uang dirampas tapi ternyata enggak masuk ke kas negara. Ini gunanya dewan pengawas," sebut Arteria.

Dirinya kemudian menunjuk kepada seorang di kursi penonton dan memintanya berdiri.

"Itu ada buktinya, berdiri sini, ini buktinya ke mana uang itu," kata Arteria menunjuk seseorang di belakang kamera.

Najwa Shihab lantas bertanya siapa yang dimaksudnya.

"Siapa? Anda menujuk ke siapa? Anda nunjuk ke siapa? Anda nunjuk penonton saya," tanya Najwa Shihab.

"Kau ke sini, sini, berdiri sini," cetus Arteria meminta seorang yang ditunjuknya naik ke panggung.

Najwa yang melihat hal itu lantas menghentikan seseorang dari kursinya.

"Sebentar, saya yang berhak menunjuk orang untuk naik ke panggung saya. Tunggu dulu di situ Bapak, saya akan cek dulu Anda siapa karena tidak sembarangan orang masuk. Saya akan cek Anda siapa. Silakan dilanjutkan," kata Najwa Shihab.

Halaman
1234


Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Fathul Amanah
BERITA TERKAIT

Berita Populer