Menurut Arteria, Profesor Emil Salim bukan pakar hukum, namun berpendapat perihal Rancangan Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (RUU KPK), seperti dilansir oleh Tribunnews.com.
"Saya hanya sayangkan seorang tokoh senior yang saya hormati, dimanfaatkan untuk mengutarakan hal-hal yang sebenarnya di luar kapasitas beliau," ujar Arteria.
Arteria menilai acara debat soal RUU KPK seperti sudah dirancang.
Emil Salim (menurut Arteria) banyak menyerang kehormatan DPR, daripada berbicara substansi RUU KPK.
"Dan itu dilakukan secara tanpa dasar, berulang-ulang dan dipertontonkan dihadapan jutaan pemirsa TV, maupun suporter Najwa," ujar Arteria.
Arteria merasa dirinya tidak emosi saat berdebat soal RUU KPK itu.
Diakui olehnya, ia hanya memperjuangkan ideologi dan kehormatan DPR.
"Bagi saya ini masalah perjuangan ideologi, saya datang untuk melakukan dialektika kebangsaan bukan untuk debat kusir dan penggiringan opini. Dari sejak awal saya melihat ini sudah tidak sehat," kata Arteria.
Sebelumnya, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Arteria Dahlan, terlibat perdebatan dengan Prof. Dr. Emil Salam di acara Mata Najwa Trans7, Rabu (9/10/2019) malam.
Sayangnya, Arteria Dahlan kerap memakai kata-kata yang dianggap terlalu vulgar kepada Prof. Dr. Emil Salim.
Saat ini mungkin nama Prof. Dr. Emil Salim kurang populer.
Namun di masa lalu, Emil Salim adalah seorang menteri di era Orde Baru, sejak 1971-1993.
Emil sudah memegang jabatan menteri, namun yang melekat di dirinya adalah Menteri Lingkungan Hidup.
Saat ini, Prof. Dr. Emil Salim adalah Guru Besar Pascasarjana Universitas Indonesia (UI).
Dalam tayangan 'Mata Najwa' di TRANS7, Rabu (9/10/2019) Arteria Dahlan dan Prof. Emil Salim menjadi narasumber acara tersebut.
Mulanya, Arteria Dahlan menanggapi ucapan Emil Salim yang dipanggilnya Prof itu soal UU KPK hasil revisi melemahkan KPK itu sendiri.
Ia menyoroti soal berhasil atau tidaknya KPK dalam melakukan tugasnya.
"Prof saya ingin katakan pelemahannya di mana, berhasil atau tidak berhasilnya KPK Prof, yang tahu itu kami," ujar Arteria.
"Kenapa begitu? Begitu 2015 kepilih, dia buat grand design, dia buat role map, isinya janji-janji apa yang dia kerjakan," tambah Arteria.