Tuduhan Aktivitas Asusila Antar Jamaah, Dugaan Aliran Sesat Ini Didatangi Warga

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga RT 31 dan RT 33 Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir, Gunung Manggah meminta klarifikasi dari anggota kelompok yang diduga dianggap sesat, Minggu (6/10/2019).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sejumlah warga mendatangi suatu tempat karena dituduh sebagai aliran sesat.

Dugaan warga terhadap kelompok yang diduga aliran sesat ini satu di antaranya disebabkan karena tuduhan terdapat aktivitas asusila antarjamaah.

Warga bersama pihak kepolisian dan TNI dilaporkan mendatangi suatu langgar di RT 31 dan RT 33 Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir, Gunung Manggah, Kalimantan Timur, untuk meminta klarifikasi anggota kelompok yang menurut warga diduga sebagai aliran sesat.

Bersama dengan polisi dan TNI, warga tampak memenuhi ruangan langgar hingga terlihat memenuhi bagian luar ruangan.

Diketahui dari beberapa informasi, bahwa kelompok bernama Majelis Rasulullah Assabatu Sahabah ini berjumlah puluhan dan menyampaikan ajarannya secara berpindah-pindah.

Menurut beberapa orang, kelompok ini sudah ada sejak setahun terakhir di daerah Gunung Manggah tempat warga tinggal, seperti dilansir oleh Tribun Kaltim, (6/10/2019).

Baca: Penuturan Gary Iskak, Berhijrah Usai Ditipu Orang yang Mengaku Bisa Gandakan Uang : Aku Tersesat

Baca: Mengatasi Hipotermia dengan Menyetubuhi Korban Itu Sesat, Begini Seharusnya

Warga Meminta Klarifikasi

Ratusan warga ini meminta klarifikasi kepada kelompok tersebut yang pertemuannya dilaksanakan pada Minggu pagi, (6/10/2019) yang dimulai pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WITA.

Farul Hadi (22) satu orang warga sekitar, sekaligus pengurus ikatan remaja langgar (Irla) Ahada menjelaskan, perilaku kelompok tersebut membuat warga curiga ada yang tidak beres dari ajaran yang disampaikan.

Hal itulah yang membuat warga ingin mendengarkan penjelasan dari jamaah kelompok tersebut.

Beberapa warga yang berada di luar langgar terdengar berulang kali berteriak "Usir saja, alirannya itu sesat."

Keriuhan semakin terjadi ketika beberapa anggota jamaah keluar dari langgar.

"Perilaku mereka yang buat warga resah. Ada dugaan bahwa ajaran mereka ini mengarah ke aliran tertentu," kata Farul.

Farul menambahkan, salah satu hal yang membuat warga resah yakni, ketika anggota kelompok mereka berboncengan maupun jalan bukan dengan pasangan sahnya.

"Tadi banyak pertanyaan yang dilontarkan warga, tapi jawaban mereka selalu tidak sampai. Ada juga yang tidak dijawab," imbuhnya.

Baca: 3 Bulan Duit Hilang Tak Wajar, Warga di Kab Bandung Tuding Tuyul Biangnya & Ultimatum Pemilik Tuyul

Baca: Ini Awal Mula Istilah 1X24 Jam Harap Lapor: Ternyata Ini Warisan 2 Penjajah Kontrol Warga

RT: Saya Hanya Fasilitasi Saja

La Jahaja, Ketua RT 33 mengaku tidak dapat menjelaskan secara detail mengenai aktivitas kelompok tersebut.

Namun dirinya membenarkan sebagian dari jamaah kelompok tersebut merupakan warganya.

"Mereka tinggal di RT 31 dan RT 33, warga sini.

Saya sifatnya hanya memfasilitasi saja," ucapnya.

Halaman
12


Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Melia Istighfaroh

Berita Populer