Di pojok pertigaan gang tersebut terdapat plang bertuliskan 'Kantor Kelurahan Kauman' beserta gambar arah panah ke kanan.
Untuk sampai ke Kampung Wisata Batik Kauman, cukup masuk gang tersebut.
Memasuki gang, berarti pengunjung telah sampai di Kampung Wisata Batik Kauman.
Banyak toko batik berada di gang-gang kecil, yang bisa dijelajahi untuk mendapatkan koleksi yang diinginkan.
Tak hanya wisata belanja, Kampung Wisata Batik Kauman juga menawarkan wisata edukasi.
Pengunjung dapat memilih berbagai kelas membatik, mulai dari kelas kilat hingga profesional.
Apabila menginginkan kelas membatik kilat, pengunjung cukup mendatangi sentra batik yang ada di kawasan Kampung Wisata Batik Kauman.
Akan tetapi apabila ingin mengikuti kelas membatik profesional, pengunjung bisa menghubungi Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman terlebih dulu.
Baca: Hadiri Solo Batik Carnival, Ganjar Pranowo Tampil dengan Kostum ala Timor Leste
Kampung batik yang ada di Laweyan dan Kauman, memiliki latar belakang sejarah yang berbeda.
Ketika industri batik semakin maju, produksi batik skala massal tidak dilakukan di pusat kota seperti Kauman, melainkan di daerah pinggiran.
Wilayah Laweyan merupakan satu di antara lokasi industri batik massal.
Mempertimbangkan ketersediaan sumber daya, seperti sungai dengan air yang mengalir, Laweyan merupakan tempat yang lebih sesuai untuk produksi massal.
Karena hal tersebut, Laweyan memproduksi batik untuk skala industri atau massal.
Berbeda dengan Laweyan, di masa itu Kauman tetap konsisten memproduksi batik halus.
Kunjungan ke Kampung Batik Laweyan juga bisa dipadukan dengan paket wisata di Museum Haji Samanhoedi.