Sepanjang jalan setapak menuju Sungai Cimandiri, di kiri dan kanan hanya dipenuhi tumbuhan atau tanaman seperti bambu.
Sepanjang jalan setapak itu pun tidak ada lagi rumah atau permukiman.
4. Bekas luka
Nasriadi menjelaskan, setelah menerima laporan penemuan jasad, polisi terus menyelidiki dan melakukan pengumpulan bahan keterangan.
Tim penyurik Sukabumi menemukan kejanggalan pada jasad NP saat ditemukan di Sungai Cimanridi, Minggu siang.
“Hasil olah tempat kejadian perkara, pada tubuh ditemukan tanda-tanda kekerasan sehingga langsung dilakukan otopsi," ujarnya. Selasa.
Dari hasil otopsi dokter forensik di RSUD Sekarwangi, Cibadak, Senin kemarin, polisi akhirnya berhasil meringkus tiga pelaku.
"Hasilnya sementara ditemukan bekas luka di leher, luka di lidah, luka di kemaluan dan anus," katanya.
5. Tersangka sempat antar korban ke RS
Setalah membunuh anak angkatnya, tersangka SR sempat berpura-pura tidak tahu tentang kematian korban.
bahkan pada Minggu malam, SR ikut mengantarkan jenazah NP ke RSUD R Syamsyudin.
SR mengaku saat itu tengah berjualan, sebelumnya NP minta ikut tapi tidak diperbolahkan.
"Iya, ini jenazah anak saya. Tadi pagi itu saya mau jualan, anak saya ingin ikut, tapi saya suruh diam di rumah sama kakaknya. Tapi saat saya pulang, anak saya enggak ada," kata SR saat ditanya di RSUD R Syamsudin, Minggu (22/9/2019) malam.
6. Pura-pura tidak tahu kematian NP
SR mengaku sempat mencari dan akan melaporkan ke polisi karena hingga Minggu siang anaknya tidak ada di rumah dan ditunggu-tunggu taidak pulang.
Hingga akhirnya diketahui anak angkatnya ditemukan meninggal di Sungai Cimandiri.
NP diketahui sudah diangkat sebagai anak sejak usia dua tahun.
Di rumah, SR tinggal bersama suami dan dua anak laki-lakinya.
"Saya ingin sekali punya anak perempuan. Maka saya dan suami mengangkatnya sejak usia dua tahun," ujar SR yang berlinang air mata.