6 Fakta Kematian Bocah 5 Tahun, Diperkosa Kakak dan Dicekik Ibu hingga Tewas

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga tersangka perkara pemerkosaan dan pembunuhan anak angkat dibawa ke Polres Sukabumi Kota dari Polsek Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (24/2019)(KOMPAS.COM/BUDIYANTO)

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Kasus kamatian NP, bocah perempuan berusia 5 tahun yang dibunuh oleh ibunya dan dua kakak angkatnya sendiri, mengisahkan banyak cerita.

Sebelum ditemukan meninggal di aliran sungai Cimandiri, Desa Wangunrenja, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (22/9/2019) siang, ternyata NP diperkosa terlebih dahulu oleh kekak angkatnya.

Dikutip dari Kompas.com, setelah meninggal barulah korban dibuang di aliran sungai.

Tersangkanya tak lain adalah ibu korban SR alias Yuyu (39), dan dua anaknya, RG (16) dan R (14)

Berikut adalah 6 fakta kematian bocah 5 tahun yang meninggal setelah diperkosa dan dibunuh dengan cara dicekik oleh ibu serta kakak angkatnya.

1.Diperkosa setelah mandi

ilustrasi

Menurut hasil penyelidikan yang dilakukan polisi pada Minggu (22/9/2019) pagi, setelah mandi dan belum mengenakan baju, NP dibawa tersangka R ke dalam kamar dan diperkosa.

Ketika melakukan aksi nistanya tersebut, R yang masih duduk di bangku kelas 7 SMP, dipergoki oleh kakaknya RG.

Setelah selesai, R langsung keluar rumah.

Selanjutnya korban kembali diperkosa RG, namun dipergoki oleh ibunya, SR alias Yuyu.

Baca: Sering Nonton Video Porno, Ibu Pembunuh Bocah & 2 Anak Kandungnya di Sukabumi Berhubungan Incest

2. Dicekik ibu angkat

Ilustrasi kekerasan pada anak (Picture Alliance/ ZB)

Kapolres Sukabumi AKBP Nasridi mengatakan, dari hasil penyidikan yang dilakukan polisi, NP tewas setelah dicekik oleh ibu angkatnya, SR.

NP dicekik oleh SR karena saat memergoki anaknya RG sedang memperkosa NR.

Melihat hal tersebut tersangka SR pun kaget dan marah.

Karena dipergoki oleh SR, RG langsung mencekik korban, yang justru tidak dicegah oleh ibunya itu.

SR malah ikut mencekik NP hingga korban tewas.

3. Dibuang di sungai

Garis polisi membentang di tempat kejadian perkara penemuan jasad bocah 5 tahun di Sungai Cimandiri, Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (23/9/2019).(KOMPAS.COM/BUDIYANTO)

Setelah mengetahui korban meninggal, para tersangka lalu membawanya ke sungai Cimandiri dan meletakkan jenazah korban di aliran sungai.

Penemuan mayat, Senin (23/9/2019) petang, lokasi Sungai Cimandiri itu berada di belakang rumah pelaku.

Jarak dari rumah menuju Sungai Cimandiri sekitar 1 kilometer dengan jalan setapak.

Sepanjang jalan setapak menuju Sungai Cimandiri, di kiri dan kanan hanya dipenuhi tumbuhan atau tanaman seperti bambu.

Sepanjang jalan setapak itu pun tidak ada lagi rumah atau permukiman.

4. Bekas luka

Ilustrasi luka

Nasriadi menjelaskan, setelah menerima laporan penemuan jasad, polisi terus menyelidiki dan melakukan pengumpulan bahan keterangan.

Tim penyurik Sukabumi menemukan kejanggalan pada jasad NP saat ditemukan di Sungai Cimanridi, Minggu siang.

“Hasil olah tempat kejadian perkara, pada tubuh ditemukan tanda-tanda kekerasan sehingga langsung dilakukan otopsi," ujarnya. Selasa.

Dari hasil otopsi dokter forensik di RSUD Sekarwangi, Cibadak, Senin kemarin, polisi akhirnya berhasil meringkus tiga pelaku.

"Hasilnya sementara ditemukan bekas luka di leher, luka di lidah, luka di kemaluan dan anus," katanya.

5. Tersangka sempat antar korban ke RS

ilurtrasi rumah sakit

Setalah membunuh anak angkatnya, tersangka SR sempat berpura-pura tidak tahu tentang kematian korban.

bahkan pada Minggu malam, SR ikut mengantarkan jenazah NP ke RSUD R Syamsyudin.

SR mengaku saat  itu tengah berjualan, sebelumnya NP minta ikut tapi tidak diperbolahkan.

"Iya, ini jenazah anak saya. Tadi pagi itu saya mau jualan, anak saya ingin ikut, tapi saya suruh diam di rumah sama kakaknya. Tapi saat saya pulang, anak saya enggak ada," kata SR saat ditanya di RSUD R Syamsudin, Minggu (22/9/2019) malam.

6. Pura-pura tidak tahu kematian NP

SR (35) dan 2 anak kandungnya, RG (16) dan RS (14) saat konferensi pers di Mapolres Sukabumi, Selasa (24/9/2019). Selain membunuh anak dan adik angkatnya yang masih berusia 5 tahun, ketiga juga terlibat incest atau hubungan sedarah. (KOMPAS.COM/BUDIYANTO)

SR mengaku sempat mencari dan akan melaporkan ke polisi karena hingga Minggu siang anaknya tidak ada di rumah dan ditunggu-tunggu taidak pulang.

Hingga akhirnya diketahui anak angkatnya ditemukan meninggal di Sungai Cimandiri.

NP diketahui sudah diangkat sebagai anak sejak usia dua tahun.

Di rumah, SR tinggal bersama suami dan dua anak laki-lakinya.

"Saya ingin sekali punya anak perempuan. Maka saya dan suami mengangkatnya sejak usia dua tahun," ujar SR yang berlinang air mata.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Saradita Oktaviani)



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer