"Kita lahir sebagai relawan, sekarang tugas sudah selesai memenangkan Pak Jokowi, tugas kita selanjutnya mengabdi untuk masyarakat," jelas wanita yang akrab disapa Diwa ini, dalam TribunSolo, (21/7/2019).
Diwa mengaku ingin mengabdi di tanah kelahirannya, Kota Solo.
Terlebih tak sedikit elemen masyarakat mendukungnya berjuang di bursa kandidat wali kota Solo.
"Apabila dukungan masyarakat kuat, saya siap mengabdi dan mengemban amanah masyarakat," tutur dia.
Baca: RKUHP : Gelandangan Didenda Rp 1 Juta, Dewan Pers Ogah Diatur, Delik Komunisme Dipertanyakan
Masih dalam diskusi Mewah Tribunnews, (19/9/2019), Ketua Tim Pemenangan Pemilu Daerah (TPPD) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Solo, Sugeng Rianto dan Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPC Partai Demokrasi Indonesia - Perjuangan (PDI-P), YF Sukasno berkomentar perihal kandidat yang bakal diusung.
Sugeng menyoroti pembanguan tata ruang Kota Solo di era kepemimpinan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo dianggap berbeda dengan sosok Joko Widodo (Jokowi) saat masih menjabat.
"Narasi pembangunan yang ditawarkan Rudy masih sulit untuk ditangkap dan diterjemahkan, berbeda dengan Jokowi," kata Sugeng.
"Ke depan Solo akan dibangun seperti apa masih sulit dibayangkan, harus ada calon yang muda, berjiwa entrepreneur dan jelas arahnya membangun sebuah kota," imbuhnya.
Baca: Anggota DPRD Bekasi dan Jakarta Ramai Gadikan SK, Pinjam Uang hingga Rp 1 Miliar, Bayar Utang Pileg
Selanjutnya, ada paparan politisi PDI Perjuangan (PDIP) Solo, YF Sukasno.
Pakde Kasno, sapaan akrabnya mengatakan PDIP masih terbuka terhadap kemunculan nama baru dalam proses penjaringan.
"Kami saat ini masih melakukan penjaringan, silahkan saja siapapun boleh mendaftarkan dirinya ke PDIP," tutur Kasno.
"Tapi kami sudah bulat dari usulan ranting, PAC hingga DPC mengajukan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa," jelasnya.