Jelang Pilkada Solo 2020: Ketum Relawan Jokowi, Diah Warih Anjani, Akui Siap Maju Jalur Independen

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diah Warih Anjari (kedua dari kiri) hadir sebagai salah satu pembicara dalam Diskusi Mewah (Mepet Sawah) di Gedung Tribunnews, Klodran, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (19/9/2019).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Jelang Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo, salah satu sosok yang dianggap mewakili kalangan anak muda, Diah Warih Anjani, menyatakan kesiapannya maju dalam kontestasi politik.

Diah Warih Anjani mengaku akan mencoba untuk memilih jalur nonpartai atau independen.

"Apabila kami memang dirasa pantas dan dukungan itu kuat restu masyarakat kuat dan disitu ada peluang dan kesempatan....jadi dimungkinkan kita untuk kita coba ke independen", ujar Diah Warih Anjani dalam diskusi "Ngobrol Mewah (Mepet Sawah)" di kantor Tribunnews, Klodran, Colomadu, Jawa Tengah, Kamis (19/9/2019).

Sosok Diah Warih Anjani mengemuka ke publik saat namanya masuk bursa bakal calon Pemilihan Wali Kota Solo 2020.

Nama Diah bertengger bersama dengan putra sulung Presiden Joko Widodo yang sekaligus pengusaha, Gibran Rakabuming, Wakil Wali Kota Solo, Achmad Poernomo, Teguh Prakosa, dan sejumlah nama lainnya.

 Baca: Ikuti Jejak Jokowi, Gibran Rakabuming Ada Sinyal Serius Jadi Wali Kota Solo: Keinginan dari Dulu Ada

Baca: Pilkada Solo 2020 Tak Dibahas di Kongres PDI Perjuangan 2019, Peluang Gibran Jadi Wali Kota Solo

Diah Warih Anjari (kedua dari kiri) hadir sebagai salah satu pembicara dalam Diskusi Mewah (Mepet Sawah) di Gedung Tribunnews, Klodran, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah

Namun demikian, Diah juga menegaskan masih menunggu peluang yang ada.

Terkait posisi pimpinan yang akan dipilih, Diah masih belum secara jelas mengemukakan apakah walikota atau wakil walikota yang akan dipilihnya

"Kita belum menentukan pilihan artinya untuk independen gitu ya, tapi masih menunggu peluang itu, bagaimana untuk peluang besarnya."

"Posisi artinya disini kita mau jadi AD 1 atau AD 2, kalo saya tergantung dari masyarakat."

"Kami yang pasti kesiapannya kami inshaallah kami sudah siap." kata Diah.

Terkait salah satu syarat bakal calon independen yang mengumpulkan identitas warga (dalam hal ini KTP) sekitar 37.000 (jumlah tentatif) beserta dana kampanye, Diah mengaku dirinya telah siap.

Perempuan pengusaha, pegiat sosial, dan sebelumnya menjabat sebagai Ketua Brigade #01 (Pasangan Joko Widodo dan KH. Ma'ruf Amin) saat Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 ini menyampaikan optimis akan mengikuti pesta demokrasi di Kota Solo.

Baca: Peringkat Timnas Indonesia di FIFA Merosot Tajam, Disalip Singapura dan Dibuntuti Kamboja

Sosok Diah Warih Anjani

Diah Warih dikenal sebagai Ketua Umum Nasional Brigade #01, perkumpulan para relawan Jokowi yang tersebar di berbagai daerah

Namanya pun kerap kali muncul dalam pemberitaan media massa, terutama jelang pemungutan suara Pilpres 2019.

Di Solo dan Jakarta, ia gencar berkampanye untuk memenangkan Jokowi kembali menjadi presiden.

Selain berkampanye memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin, ia sukarela juga memimpin sebuah ormas Generasi Anak Bangsa demi bela NKRI.

Baca: Batal Nikah Usai Resign Jadi Asisten Raffi Ahmad, Merry Ogah Dijodohkan dengan Saudara Sendiri

Seperti yang dilakukannya dalam kegitan berjudul "Aksi Bela KPU dan Bawaslu" jelang pengumuman hasil Pilpres 2019 pada 21 Mei lalu.

 Dalam aksinya itu, dirinya memimpin orasi menyuarakan dukungan kepada KPU dan Bawaslu di tengah ramainya isu Pemilu curang.

"Kita lahir sebagai relawan, sekarang tugas sudah selesai memenangkan Pak Jokowi, tugas kita selanjutnya mengabdi untuk masyarakat," jelas wanita yang akrab disapa Diwa ini, dalam TribunSolo, (21/7/2019).

Diwa mengaku ingin mengabdi di tanah kelahirannya, Kota Solo.

Terlebih tak sedikit elemen masyarakat mendukungnya berjuang di bursa kandidat wali kota Solo.

"Apabila dukungan masyarakat kuat, saya siap mengabdi dan mengemban amanah masyarakat," tutur dia.

Baca: RKUHP : Gelandangan Didenda Rp 1 Juta, Dewan Pers Ogah Diatur, Delik Komunisme Dipertanyakan

Komentar PKS dan PDIP

Masih dalam diskusi Mewah Tribunnews, (19/9/2019), Ketua Tim Pemenangan Pemilu Daerah (TPPD) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Solo, Sugeng Rianto dan Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPC Partai Demokrasi Indonesia - Perjuangan (PDI-P), YF Sukasno berkomentar perihal kandidat yang bakal diusung.

Sugeng menyoroti pembanguan tata ruang Kota Solo di era kepemimpinan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo dianggap berbeda dengan sosok Joko Widodo (Jokowi) saat masih menjabat.

"Narasi pembangunan yang ditawarkan Rudy masih sulit untuk ditangkap dan diterjemahkan, berbeda dengan Jokowi," kata Sugeng. 

"Ke depan Solo akan dibangun seperti apa masih sulit dibayangkan, harus ada calon yang muda, berjiwa entrepreneur dan jelas arahnya membangun sebuah kota," imbuhnya.

Baca: Anggota DPRD Bekasi dan Jakarta Ramai Gadikan SK, Pinjam Uang hingga Rp 1 Miliar, Bayar Utang Pileg

Selanjutnya, ada paparan politisi PDI Perjuangan (PDIP) Solo,  YF Sukasno.

Pakde Kasno, sapaan akrabnya mengatakan PDIP masih terbuka terhadap kemunculan nama baru dalam proses penjaringan.

"Kami saat ini masih melakukan penjaringan, silahkan saja siapapun boleh mendaftarkan dirinya ke PDIP," tutur Kasno.

"Tapi kami sudah bulat dari usulan ranting, PAC hingga DPC mengajukan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa," jelasnya.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer