Kabar tersebut juga sudah dibantah oleh putra sulung BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie.
Ilham mengungkapkan mengapa selama ini adiknya, Thareq mengenakan penutup mata.
Pertama kali, kabar BJ Habibie donorkan mata muncul di akun facebook atas nama akun @usi karundeng.
Dilansir dari alodokter.com, glaucoma adalah kerusakan saraf mata akibat meningkatnya tekanan pada bola mata.
Meningkatnya tekanan bola mata ini terjadi akibat gangguan pada sistem aliran cairan mata.
Seseorang yang menderita kondisi ini dapat merasakan gejala berupa gangguan penglihatan, nyeri pada mata, hingga sakit kepala.
Pada dasarnya, mata memiliki sistem aliran cairan mata (aqueous humour) ke dalam pembuluh darah.
Aqueous humour itu sendiri adalah cairan alami yang berfungsi menjaga bentuk mata, memasok nutrisi, dan membersihkan kotoran pada mata.
Baca: Kuliah di Bidang Konstruksi Pesawat Juga, Anak Ilham Habibie Ini Bakal Ikuti Jejak Sang Kakek?
Baca: Cerita BJ Habibie Siapkan Makam di Samping Ainun hingga Buat Persyaratan
Ketika terjadi gangguan pada sistem aliran cairan ini akan menyebabkan penimbunan cairan aqueous humour dan meningkatkan tekanan pada bola mata.
Meningkatnya tekanan pada bola mata kemudian dapat merusak saraf optik.
Glaukoma menjadi penyebab kebutaan terbanyak kedua di dunia setelah katarak.
Data yang dihimpun WHO pada 2010 menunjukan, 39 juta orang di dunia menderita kebutaan dan 3,2 juta di antaranya disebabkan oleh glaukoma.
Meskipun glaukoma bukanlah kondisi yang dapat dicegah, tapi gejalanya akan lebih mudah diredakan jika kondisi tersebut dapat dideteksi dan ditangani lebih awal.
Baca: Joshua Suherman Sebut Sosok BJ Habibie Inspirasi Bikin Lagu Pesawat Terbang
Baca: Kenang BJ Habibie, Reza Rahadian: Saya Sakit, Eyang Ngotot Stop Syuting dan Antarkan ke RS
Gejala yang muncul akan berbeda-beda pada setiap penderita glaukoma.
Akan tetapi penderita glaukoma umumnya mengalami gangguan penglihatan.
Beberapa gangguan penglihatan yang muncul dapat satu di antaranya; penglihatan kabur, terdapat lingkaran seperti pelangi ketika melihat ke arah cahaya terang, memiliki sudut buta (blind spot), serta kelainan pada pupil mata, seperti ukuran pupil mata tidak sama.
Diduga kelainan gen merupakan faktor utama terjadinya glaukoma.
Ditambah lagi ada beberapa faktor sekunder yang menjadi penyebab glaukoma, seperti cidera akibat paparan zat kimia, infeksi, peradangan, hingga penyumbatan pembuluh darah.Pengobatan glaukoma dilakukan untuk mencegah kebutaan total dan mengurangi gejalanya.
Pengobatan tersebut dapat berbeda-beda, karena disesuaikan dengan kondisi pasien.
Metode pengobatan glaukoma meliputi pemberian obat tetes, terapi laser, hingga operasi.