Tetapi Presiden Jokowi berjanji dapat memenuhinya di dua atau tiga wilayah saja.
"Terkait pemekaran, jangan banyak-banyak dulu. Tadi Bapak menyampaikan tambahan lima. Saya iya, tapi mungkin tidak lima dulu. Mungkin kalau enggak dua, tiga," kata Jokowi.
Baca: Cerita Putri Jenderal Achmad Yani Usai Trauma G30S, Gagal Nyalon Bupati Purworejo, Uang Habis
Baca: Singapura Keluhkan Kualitas Udara Terancam Akibat Kabut Asap Kebakaran Hutan di Indonesia
Jokowi mengungkapkan, perlunya kajian yang mendalam terkaut pemekaran suatu wilayah.
Selain itu, ia menambahkan, ada undang-undang yang mengatur hal tersebut.
“Ini, kan, perlu ada kajian. Karena UU-nya mendukung ke sana dan say senang ada usulan itu dari bawah,” ujar mantan Wali Kota Solo tersebut.
Janji Jokowi yang ketiga untuk Papua ialah akan memaksa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta untuk menerima warga Papua sebagai pegawainya.
Presiden Jokowi menyebutkan, terdapat 1000 mahasiswa Papua yang baru lulus berpeluang menjadi pegawai BUMN dan perusahaan swasta besar.
"Untuk BUMN dan perusahaan swasta besar akan saya paksa. Karena kalau lewat prosedur sudah kelamaan. Jadi kewenangan saya, saya gunakan, agar bisa nerima yang baru lulus mahasiswa dari Tanah Papua," kata Jokowi.
Baca: Kisah dari Penangkapan Orang PKI, Soeharto Murka dan Arahkan Revolver ke Muka Jenderal TNI
Baca: Fahri Hamzah, Anis Matta Ikut, Sejumlah Politisi Senior Masuk: Partai Baru Gelora Deklarasi Oktober
"Sementara, saya siang hari ini saya menyampaikan 1.000 dulu lah," ujar Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi verjanji akan berkunjung ke Papua dalam waktu dekat.
Jika tidak bisa di bulan September ini maka Oktober ia akan berkunjung.
Presiden Jokowi menyampaikan salah satu agenda ketika berkunjung ke Papua nanti adalah meresmikan Jembatan Holtekamp di Jayapura.
Tidak hanya itu, Presiden juga akan mengecek proyek infrastruktur di Papua.