Inilah Perbandingan Kandungan Brown Sugar Milk Tea Dibanding dengan Bubble Tea Lain

Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Brown milk tea - Inilah Perbandingan Kandungan Brown Sugar Milk Tea Dibanding dengan Bubble Tea Lain.


Brown sugar vs gula biasa

Mungkin banyak yang mengira bahwa brown sugar adalah gula merah.

Anggapan ini tidaklah tepat. Brown sugar berasal dari pohon tebu, sama seperti gula pasir yang biasa berwarna putih.

Bedanya, warna cokelat pada brown sugar umumnya berasal dari tambahan molase. Molase adalah produk sampingan dari proses pengolahan gula tebu.

Di Indonesia, molase dikenal juga dengan istilah gula tetes tebu.

Orang-orang mungkin beranggapan bahwa brown sugar lebih sehat dari gula biasa.

Brown sugar memang mengandung mineral sedikit lebih banyak dan kalori lebih sedikit dari gula putih, namun perbedaan ini tidaklah signifikan.

Brown sugar tidak hanya digunakan sebagai salah satu campuran milk tea, tetapi juga dipakai saat memasak boba.

Dewasa ini, para pedagang milk tea berlomba-lomba menghadirkan minuman yang dilengkapi dengan brown sugar.

Ilustrasi brown sugar dan gula putih. (escali.com)

Penggantian gula biasa dengan brown sugar mungkin membuat boba lovers beranggapan bahwa minuman ini menjadi lebih sehat.

Tetapi tahukah kamu bahwa brown sugar milk tea kini dinobatkan sebagai varian milk tea yang paling tidak menyehatkan?

Di lansir dari situs Mount Alvernia Hospital di Singapura, kadar gula yang terkandung pada segelas brown sugar milk tea lengkap dengan boba, berada pada posisi tertinggi.

Takaran gula dalam minuman ini mencapai 18,5 sendok teh!

Kadar gula tersebut jauh melebihi batas maksimal konsumsi gula harian pada orang dewasa maupun anak-anak.

Rutin mengonsumsinya dalam jangka panjang tentu berpotensi membahayakan kesehatan.

Ilustrasi brown milk tea. (nylon.com.sg)


Tips minum milk tea tanpa rasa bersalah

Bagi yang sudah terlanjur cinta pada milk tea dan tidak bisa berhenti mengonsumsinya, simak beberapa tips berikut agar tidak terlalu merasa bersalah setiap kali menikmatinya:

  • Pilihlah gelas yang berukuran kecil saat hendak membeli milk tea.
  • Jangan lupa untuk meminta agar takaran gulanya dikurangi, misalnya 30% lebih rendah atau tanpa gula sama sekali.
  • Jangan menggunakan topping atau pilih topping yang rendah kalori.
  • Pilihlah susu yang rendah lemak atau susu skim.
  • Batasi frekuensi konsumsinya, misalnya hanya satu atau dua gelas milk tea dalam seminggu.

Meminum milk tea boleh-boleh saja selama frekuensinya tidak terlalu sering.

Pertimbangkan juga untuk mengurangi kadar gula dan mengganti jenis susu maupun topping-nya agar lebih sehat.

Semua yang berlebihan tentu tidak baik, bukan? (sehatQ)

(KOMPAS.COM/TRIBUNNEWSWIKI.COM/ Abdurrahman Al Farid)



Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer