Wawancara dengan Aktivis Kemerdekaan Papua, Wartawan ABC News Australia Mengaku Dibuntuti

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Jurnalistik, Anne Barker, Koresponden Indonesia di ABC News Australia mengaku dibuntuti pengendara motor saat akan mewawancarai seseorang di Sorong, Papua Barat

Benny Wenda selaku pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) menyesalkan tindakan Kepolisian Republik Indonesia yang menetapkan Veronica Koman sebagai tersangka.

Benny Wenda yang saat ini tinggal di Oxford, Inggris, menyesalkan Veronica sebagai tersangka.

"Dia seorang wanita yang selalu membela hak-hak azasi manusia, dia sama sekali tidak terlibat dalam permainan politik," ujar Benny dalam program Pacific Beat, ABC Radio yang disiarkan Kamis (5/9/2019).

Benny Wenda menjelaskan bahwa Veronica akan bersedia membela siapa saja, baik itu orang Papua meupun lainnya.

Sebelumnya Benny Wenda juga mengungkapkan, situasi di Papua Barat "sangat mirip" dengan perjuangan untuk merdeka yang pernah terjadi di Timor Leste, 20 tahun yang lalu.

"Itulah sebabnya saya menyerukan intervensi PBB karena saya tidak ingin ini berakhir seperti Timor Timur," kata Benny Wenda.

Benny Wenda juga berharap, PM Australia ikut bertindak sebagai respons atas situasi yang tengah terjadi di Indonesia.

"Saya berharap, Perdana Menteri Australia akan membuat pernyataan tentang situasi saat ini. Kita perlu Australia untuk keluar dan membuat pernyataan publik tentang krisis kemanusiaan di Papua Barat," ungkap Bennya Wenda.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer