Kesal dengan Istri, Pria Ini Bakar Motor, Picu Kebakaran Lahap 31 Rumah dan 90 Kios di Mamuju Tengah

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kebakaran

Belum diketahui dari mana sumber api bermula.

Warga dan pemilik toko baru terjaga saat api sudah terlanjut membakar hampir seluruh toko dan kios di pasar ini.

Warga dan pemilik toko yang turun tangan berusaha memadamkan api secara manual kesulitan lantaran tak ada sumber air di lokasi kejadian.

“Kami hanya terperangah saja dan tak bisa berbuat apa-apa, selain karena apinya sudah membesar juga tak ada sumber air di lokasi," jelas Ciwang, salah satu warga di lokasi kejadian.

Material bangunan, terutama rangka atap yang terbuat dari kayu yang mudah terbakar, membuat api dengan cepat merambat dari satu kios atau toko ke toko lainnya.

Minimnya peralatan mobil pemadam kebakaran yang dimiliki pemerintah daerah membuat untuk kebakaran yang sudah terlanjur membesar sulit dipadamkan.

Sementara, warga tidak bisa berbuat apa-apa melihat kobaran api yang sudah membesar dan membakar habis area pasar dan pertokoan.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Mamuju Tengah Awaluddin mengatakan, kebakaran hebat ini diduga dipicu lilin yang terbakar dan menyebabkan salah satu toko di Pasar Sentral Topoyo terbakar kala listrik padam.

“Diduga api bermula dari lilin yang terbakar di salah satu bangunan toko hingga merembet ke sekitarnya,” jelas Awaluddin.

Tiga mobil damkar di tambah dua tangki mobil penyuplai air milik perusahaan swasta yang ikut membantu memadamkan api tidak sangup meredakan kobaran api.

Api baru mulai mereda setelah seluruh area pasar terbakar habis.

Puluhan pedagang yang sedang tertidur lelap saat area pasar terbakar tak mampu menyelamatkan barang dagangan mereka lantaran panik menyelamatkan diri dan keluarga mereka.

Sebagian besar pemilik kios di Pasar Topoyo adalah pedagang barang campuran seperti pakaian, peralatan elektronik, bahan bangunan dan lain-lain.

Hingga kini, kerugian materil akibat kebakaran hebat ini belum bisa ditaksir, sementara pemilik toko dan kios hingga kini masih mengumpulkan puing-puing bangunan dan barang lain yang masih bisa digunakan.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer