Kesal dengan Istri, Pria Ini Bakar Motor, Picu Kebakaran Lahap 31 Rumah dan 90 Kios di Mamuju Tengah

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kebakaran

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kesal terhadap sang istri, pria ini bakar motor, sebabkan kebakaran yang lahap 31 rumah dan 90 kios di Pasar Sentral Topoyo di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.

Polisi menangkap Hasanuddin (44), warga Majene, Mamuju Tengah.

Ia menjadi penyebab 31 rumah dan 90 kios di Pasar Sentral Topoyo di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, terbakar, Sabtu (31/8/2019).

Dikutip dari Kompas.com, pelaku ditangkap di Kecamatan Tammeroddo, Majene.

Tersangka ditangkap saat hendak melarikan diri ke Kalimantan, Minggu (1/9/2019).

Hasanuddin langsung dibawa ke Mapolres Majene untuk diperiksa.

Hasanuddin mengaku tak sengaja melakukan pembakaran.

Saat itu pelaku terlibat cekcok rumah tangga dengan istrinya.

Kesal dan sakit hati karena tidak diharaukan sang istri, pelaku lalu membakar motor istrinya.

Namun, ternyata motor yang terbakar merembet ke rumah dan kios yang dekat dengan pasar hingga memicu kebakaran hebat.

Pasar Sentral Topoyo Lululantak Dibakar Api, Sabtu (31/8/2019)

Pelaku langsung melarikan diri.

“Saya kesal karena telepon saya tidak pernah dihiraukan.

Karena emosi saya bakar motor di depan rumah setelah saya siram bensin,” ujar Hasanuddin, Minggu.

Kasat Reskrim Polres Majene, AKP Pandu Arief Setiawan mengatakan, kebakaran terjadi karena pelaku ingin melampiaskan emosi ke istrinya.

“Mulanya kesal karena tidak pernah dihiraukan istrinya.

Ia lalu melampiaskan emosinya dengan membakar motor di depan rumah kontrakannya hingga membakar pasar dan rumah warga lainnya,” jelas Pandu.

Kasus Lain

Pasar sentral di Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, ludes dilalap api, Sabtu (31/8/2019) dini hari.

Cuaca panas disertai angin kencang membuat api dengan cepat merambat dan meluluhlantakkan seluruh bangunan toko dan kios di areal pasar tersebut.

Tidak ada korban jiwa, namun puluhan toko dan kios di pasar hangus dilalap si jago merah.

Belum diketahui dari mana sumber api bermula.

Warga dan pemilik toko baru terjaga saat api sudah terlanjut membakar hampir seluruh toko dan kios di pasar ini.

Warga dan pemilik toko yang turun tangan berusaha memadamkan api secara manual kesulitan lantaran tak ada sumber air di lokasi kejadian.

“Kami hanya terperangah saja dan tak bisa berbuat apa-apa, selain karena apinya sudah membesar juga tak ada sumber air di lokasi," jelas Ciwang, salah satu warga di lokasi kejadian.

Material bangunan, terutama rangka atap yang terbuat dari kayu yang mudah terbakar, membuat api dengan cepat merambat dari satu kios atau toko ke toko lainnya.

Minimnya peralatan mobil pemadam kebakaran yang dimiliki pemerintah daerah membuat untuk kebakaran yang sudah terlanjur membesar sulit dipadamkan.

Sementara, warga tidak bisa berbuat apa-apa melihat kobaran api yang sudah membesar dan membakar habis area pasar dan pertokoan.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Mamuju Tengah Awaluddin mengatakan, kebakaran hebat ini diduga dipicu lilin yang terbakar dan menyebabkan salah satu toko di Pasar Sentral Topoyo terbakar kala listrik padam.

“Diduga api bermula dari lilin yang terbakar di salah satu bangunan toko hingga merembet ke sekitarnya,” jelas Awaluddin.

Tiga mobil damkar di tambah dua tangki mobil penyuplai air milik perusahaan swasta yang ikut membantu memadamkan api tidak sangup meredakan kobaran api.

Api baru mulai mereda setelah seluruh area pasar terbakar habis.

Puluhan pedagang yang sedang tertidur lelap saat area pasar terbakar tak mampu menyelamatkan barang dagangan mereka lantaran panik menyelamatkan diri dan keluarga mereka.

Sebagian besar pemilik kios di Pasar Topoyo adalah pedagang barang campuran seperti pakaian, peralatan elektronik, bahan bangunan dan lain-lain.

Hingga kini, kerugian materil akibat kebakaran hebat ini belum bisa ditaksir, sementara pemilik toko dan kios hingga kini masih mengumpulkan puing-puing bangunan dan barang lain yang masih bisa digunakan.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer