Saat itu, Gojek untuk negara Singapura masih berupa versi beta dan layanannya masih terbatas hanya di bagian timur negara itu saja.
Cakupannya saat itu hanya di Central Business District, Jurong East, Changi, Phungol, Ang Mo Kio, dan Sentosa.
Selagi masih dalam keadaan beta, pengguna aplikasi Gojek hanya dapat memesan layanan dan bepergian ke wilayah-wilayah itu saja.
Selain itu, akses pengguna aplikasi Gojek akan diberikan secara bertahap dengan tujuan untuk mengimbangi ketersediaan driver dan jumlah permintaan pengguna.
Dalam sebuah pernyataan yang dimuat Straits Times, Presiden Gojek, Andre Sulistyo menyatakan, pihaknya memang telah memulai menggulirkan aplikasi Go-jek dalam masa uji coba.
Pada prediksi awal, sebanyak 20 ribu driver di Singapura telah menyatakan tertarik untuk bergabung dengan Gojek.
Baca: Bos Taksi Tolak Gojek dan Sebut Indonesia Negara Miskin, Netizen Mengamuk dan Serbu Akun Medsosnya
Pada 27 Februari 2019, Gojek resmi meluncurkan layanannya di Thailand dengan brand Get.
Setelah peluncuran, meski masih dalam versi beta, namun Get sudah mendapat respons positif dari masyarakat Thailand.
“Dalam dua bulan sejak peluncuran beta yang terbatas di beberapa kota, kami telah menyelesaikan 2 juta perjalanan,” ujar CEO Get, Pinya Nittayakasetwat, di acara peluncuran Get di Thailand, seperti diberitakan Kompas.com, Februari 2019.
Di bawah payung Get, untuk sementara waktu Gojek hanya akan mencakup tiga layanan yakni Get Food, Get Delivery, dan Get Win.
Sebagai informasi, Get Food adalah layanan mengantar makanan serupa Go-Food yang ada di Indonesia.
Get Delivery adalah layanan antar barang mirip Go-Send.
Lalu, Get Win adalah layanan ride-hailing serupa dengan Go-Ride.
Pengemudi ojek yang ada di Thailand dan telah memiliki SIM, bisa menjadi mitra Get Win.
Sementara, Get Food, Gojek telah bekerja sama dengan 20.000 merchants di Thailand.
Sementara itu, untuk pembayaran digital, Gojek menjanjikan akan mendatangkan GoPay versi lokal (Thailand) dalam waktu dekat.