"Kok kita mau nambah buat persoalan gitu. Jadi ya tidak tepat timingnya," katanya.
Fadli menilai pemindahan ibu kota bisa dilakukan bila pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 8 persen.
Pembangunan ibu kota baru dilakukan saat fundamental ekonomi Indonesia kuat.
Fadli juga menyebut bahwa rencana pemindahan ibu kota ini bakal mirip dengan mobil Esemka yang dulu sempat direncanakan Presiden Jokowi.
Rencana mobil Esemka yang tidak ada kabarnya hingga kini, dinilai akan mirip dengan pemindahan ibu kota ini oleh Fadli Zon.
Baca: Prabowo Subianto Siap Berikan Lahan Miliknya di Penajam Panser Utara untuk Bangun Ibu Kota Baru
Baca: Ibu Kota Pindah Ke Kaltim, Anies: Jakarta Tetap Jadi Pusat Ekonomi dan Macet Tak Bisa Berkurang
"Tapi sekarang kita masih terseok-seok dan apalagi di situasi ekonomi global seperti sekarang, menurut saya ini nanti nih presiden nanti ujungnya cuma jadi angan-angan aja gitu loh. Seperti Esemka, diomongin gak jadi. Mobil esemka saja engga jadi apalagi pemindahan ibukota nanti 2020-2024," ungkapnya.
Menurut Fadli, seharusnya kajian pemindahan ibu kota itu dilakukan selama 10 hingga 15 tahun, bukan dalam waktu singkat.
Hal tersebut agar pemindahan ibu kota tidak menimbulkan banyak masalah baru.