Penyebab Kebakaran Hebat di Hutan Amazon, Presiden Brasil Salahkan Aktivis Lingkungan

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seperti inilah citra satelit yang diperoleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), yang memperlihatkan kepulan asap di hutan hujan tropis Amazon akibat kebakaran pada pertengahan Agustus ini.

Sementara kekeringan dapat menjadi faktor penyebab kebakaran hutan ini.

Para peneliti INPE mengatakan tidak ada yang abnormal dengan jumlah iklim atau curha hujan di Amazon tahun ini.

"Musim kemarau menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk penggunaan dan penyebaran api, tetapi menyalakan api adalah pekerjaan manusia, baik sengaja atau tidak," kata peneliti INPE Alberto Setzer kepada Reuters.

Aktivitas manusia, pertanian, pertambangan dan pengeboran adalah hal yang memperburuk situasi sekarang menurut para ilmuwan.

Di Brasil, peternak sapi memulai kebakaran dengan sengaja untuk menebangi hutan dan membuka jalan b agi peternakan dan hal itu tidak selalu legal.

Di Mato Grosso dan Para, tempat perbatasan pertanian Brasil telah diperluas dan didorong ke wilayah hutan, lebih banyak deforestaso telah dicatat dan kebakaran hutan telah meningkat.

World Wildlife Fund memperkirakan bahwa lebih dari seperempat Hutan Amazon akan tanpa pohon pada tahun2030 jika laju deforestasi saat ini terus berlanjut.

Baca: Fakta Pemindahan Ibu Kota Baru ke Kalimantan Timur : Konsep Smart City, Minum Tanpa Air Mineral

Baca: Harga BBM di Indonesia Paling Mahal Tapi Kualitas Paling Rendah, KPBB Sebut Rakyat Dibohongi

Ketakutan seputar defortasi telah tumbuh di bawah Bolsonaro, yang telah bersumpah untuk mengembangkan wilayah untuk pertanian dan pertambangan sejak mulai menjabat.

Ia mengabaikan kekhawatiran Internasional tentang deforestasi dan perubahan iklim.

Data dari INPE menunjukkan bahwa sejak Bolsonaro mengambil alih kekuasaan pada bulan Januari, jumlah deforestasi telah melonjak.

Jangan lupa subscribe channel YouTube Tribunnewswiki.com!

(Tribunnewswiki.com/Natalia Bulan R P)



Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer