3. Kantung plastik
Jakarta saat ini tengah menggodok peraturan gubernur yang melarang penggunaan kantung plastik sekali pakai di pasar modern atau tradisional.
Gagasan ini seiringan dengan hasil survei yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Jakarta dan Gerakan Indonesia Diet Kantung Plastik.
Survei itu menunjukkan warga Jakarta ingin mengurangi pemakaian plastik kresek dan setuju jika pemerintah meregulasinya.
Laporan sintesis yang dikeluarkan World Bank tahun lalu menemukan bahwa komposisi sampah kantung plastik di sungai Jakarta tergolong besar, yaitu 21.6 persen atau kedua terbesar setelah kategori sampah organik lain yang jumlahnya mencapai 52,1 persen.
Persentase yang cukup besar ini tidak mengejutkan karena kebanyakan orang biasa membuang sampah dengan kantung plastik, sebut laporan itu.
4. Sedotan plastik
Data World Bank 2018 menyebut sampah sedotan plastik termasuk ke dalam lima jenis sampah yang paling banyak ditemukan di Indonesia.
Sedangkan organisasi Divers Clean Action (DCA) menyebut bahwa sampah sedotan plastik di Indonesia mencapai lebih dari 93,2 juta per hari.
Untuk diketahui, sedotan plastik membutuhkan waktu selama 500 tahun untuk bisa terurai secara alami.
5. Styrofoam
Selain sampah plastik, styrofoam juga termasuk sampah yang paling banyak ditemukan di lingkungan.
Hal ini karena styrofoam menjadi alternatif yang paling banyak dipilih untuk mengganti kemasan makanan plastik.
Padahal butuh waktu sampai 80 tahun untuk menguraikan styrofoam secara alami.