Hal ini akan berkaitan dengan Bahasa yang keluar di luar kesadaran.
Tak hanya itu, efek narkoba pada otak juga bisa menimbulkan rasa takut dan kurang percaya diri jika seseorang tidak memakainya.
Dalam jangka panjang, narkoba secara perlahan dapat merusak sistem saraf di otak mulai dari kerusakan ringan hingga permanen.
Saat seseorang menggunakan narkoba, muatan listrik di dalam otak akan berlebihan.
Apabila sudah kecanduan, maka lama kelamaan dapat menyebabkan kerusakan otak.
Baca: Jefri Nichol Terjerat Kasus Narkoba, Chandra Liow Jenguk dengan Membawa Nasi Padang
Baca: Fakta-fakta Penangkapan Jefri Nichol, dari Kronologi hingga Kondisinya setelah Ditangkap
Ketergantungan adalah semacam ‘pembelajaran’ sel-sel otak pada pusat kenikmatan.
Ketika seseorang mencoba mengonsumsi narkoba, maka otak akan membaca tanggapan tubuhnya.
Jika merasa nyaman, otak mengeluarkan neurotransmitter dopamin dan akan memberikan kesan menyenangkan.
Otak merekamnya sebagai sesuatu yang dicari sebagai prioritas karena dianggap menyenangkan.
Akibatnya, otak membuat program salah, seolah-olah orang itu memerlukannya sebagai kebutuhan pokok dan terjadi kecanduan atau ketergantungan.
Dalam keadaan ketergantungan, pecandu merasa sangat tidak nyaman dan kesakitan.
Untuk mendapatkan narkoba, dia akan melakukan segala cara seperti mencuri bahkan membunuh.
Pada kasus ketergantungan, seseorang harus senantiasa memakai narkoba, jika tidak maka timbul gejala putus obat atau disebut juga sakau.
Gejala yang ditimbulkan bergantung pada jenis narkoba yang digunakan.
Gejala sakau opioida atau heroin mirip orang sakit flu berat, yaitu hidung berair, keluar air mata, bulu badan berdiri, nyeri otot, mual, muntah, diare, dan sulit tidur.
Narkoba juga mengganggu fungsi organ-organ tubuh lain, seperti jantung, paru-paru, hati, dan sistem reproduksi, sehingga dapat timbul berbagai penyakit.
Perasaan nikmat, rasa nyaman, tenang atau rasa gembira yang dicari oleh pemakai narkoba harus dibayar mahal dengan dampak buruknya seperti ketergantungan, kerusakan berbagai organ tubuh, berbagai macam penyakit, rusaknya hubungan dengan keluarga dan teman, rusaknya kehidupan moral, putus sekolah, pengangguran, serta hancurnya masa depan.
Mengonsumsi narkoba secara terus-menerus menyebabkan peningkatan toleransi tubuh sehingga pemakai tidak dapat mengontrol penggunaannya dan cenderung untuk terus meningkatkan dosis pemakaian sampai akhirnya tubuhnya tidak dapat menerima lagi.
Hal ini yang disebut dengan overdosis.
Saraf merupakan satu di antara organ penting pada manusia yang mengatur sistem tubuh.
Jika ia mengalami kerusakan maka bisa menyebabkan kecacatan yang permanen dan sulit untuk diperbaiki.
Jangan lupa subscribe kanal Youtube TribunnewsWIKI Official