Sebut saja Nunung, Zulfikar alias Jamal Preman Pensiun, sampai yang terbaru Jefri Nichol.
Mengetahui dampak buruk narkoba menjadi penting, supaya seseorang tidak terjerumus ke dalam pengaruh barang haram itu.
Perlu diketahui, bahwa penggunaan narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya dapat mempengaruhi kinerja otak yang notabene adalah pusat kendali tubuh.
Akibatnya, hal tersebut akan berpengaruh juga terhadap seluruh fungsi tubuh.
Apa saja dampak buruk yang bisa diakibatkan oleh narkoba terhadap otak penggunanya?
Dikutip nationalgeographic.grid.id dari hallosehat.com, berikut penjelasan dampak buruk yang bisa disebabkan oleh narkoba terhadap otak.
Baca: Menangis, Nunung Beberkan Permintaan Suami saat Ultah, Saya Minta Kado Kamu Berhenti Narkoba
Baca: Jefri Nichol Terjerat Kasus Narkoba, Chandra Liow Jenguk dengan Membawa Nasi Padang
Seperti yang sudah disinggung di atas, bahwa narkoba berpengaruh terhadap kinerja otak.
Karena itu, narkoba dapat mengubah suasana perasaan, cara berpikir, kesadaran, hingga perilaku pemakainya.
Itu mengapa narkotika disebut sebagai zat psikoaktif.
Beberapa efek narkoba pada otak misalnya menghambat kerja otak, hal ini disebut depresansia, hal ini akan menurunkan kesadaran hingga membuat seseorang merasa mengantuk.
Contoh obat-obatan yang dapat menyebabkan hal tersebut adalah golongan opiodia seperti candu, morfin, heroin, dan petidin.
Selain itu, obat penenang seperti pil KB, Lexo, MG, dan juga alcohol juga bisa menimbulkan hal yang sama.
Narkoba mempengaruhi otak yang bertanggung jawab atas “kehidupan” perasaan yang disebut limbus.
Hipotalamus sebagai pusat kenikmatan pada otak adalah bagian dari sistem limbus.
Narkoba juga dapat memacu kerja otak, sehingga kerap disebut stimulant.
Hal ini akan membuat seseorang merasa segar dan semangat, percaya diri meningkat, serta hubungan dengan orang lain menjadi akrab.
Meski begitu, hal ini dapat menyebabkan seseorang tidak bisa tidur, gelisah, jantung berdebar lebih cepat, serta tekanan darah meningkat.