Ulah Setya Novanto yang Hebohkan Publik Setelah Jadi Terdakwa Korupsi E-KTP

Editor: Widi Pradana Riswan Hermawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Ketua DPR RI Setya Novanto meninggalkan gedung KPK usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Setya Novanto diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap terkait kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau-1 dengan tersangka Sofyan Basir.

Setya Novanto yang memakai kemeja lengan pendek putih dan celana panjang dalam foto-foto tersebut diduga tengah plesiran di Kabupaten Bandung Barat pada Jumat (14/6/2019) sore.

Satu foto orang diduga Setya Novanto berkeliaran di Padalarang, Bandung Barat, padahal mantan Ketua DPR tersebut seharusnya berobat di rumah sakit Sentosa. (Istimewa)

Dari informasi yang beredar, Setya Novanto tengah berada di sebuah toko bangunan. Informasi lain menyebutkan bahwa Setya Novanto yang dalam foto tersebut tengah bersama seorang wanita sedang berada di sebuah rumah pamer di Jalan Panyawangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Karena kejadian itu, Kakanwil Kemenkumham Jawa Barat, Liberty Sitinjak kemudian memindahkan Setya Novanto dari Lapas Sukamiskin ke Lapas Gunung Sindur di Kabupaten Bogor.

Adapun Lapas Gunung Sindur dinilai memiliki pengamanan yang lebih ketat karena termasuk salah satu lapas dengan tingkat keamanan maksimum.

Setya Novanto sendiri disebutkan memang izin keluar Lapas Sukamiskin pada 12 Juni 2019 untuk menjalani rawat inap di RS Santosa Bandung dan baru kembali ke Lapas Sukamiskin pada Jumat sekitar pukul 19.00 WIB.

"Dia tiba malam ini pukul 19.00, langsung kami periksa, di-BAP. Enggak perlu menunggu BAP selesai, kami langsung pindahkan ke Lapas Gunung Sindur, pemeriksaan bisa dilanjut di sana," kata Liberty Jumat (14/6/2019) malam.

(TribunnewsWIKI/Kompas.com/Kristian Erdianto/Widi)

Jangan lupa subscribe channel Youtube TribunnewsWIKI Official


Baca: Torehkan Sejarah, Toronto Raptors Jadi Tim Kanada Pertama yang Juarai NBA

Baca: Tuduhan Bambang Widjojanto Hingga Tanggapan Yusril Mengenai Isi Gugatan 02 hanya Asumsi

Baca: Willibrordus Surendra Broto Rendra

Baca: Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta

Baca: Ernesto Guevara Lynch de la Serna



Editor: Widi Pradana Riswan Hermawan
BERITA TERKAIT

Berita Populer