Pasalnya, ia meniti karier mulai dari kompetisi tingkat daerah seperti Pekan Olahraga Aceh (Pra-PORA), Kejuaraan Nasional (Kejurnas), dan Pekan Olahraga Nasional (PON).
Pada Pra-PON 2015, Nurul Akmal sukses mendulang tiga medali emas.
Keberhasilan itu berhasil dipertahankan di arena PON 2016 di Bandung, Jawa Barat.
Nurul Akmal bersama Surahmat mampu mempersembahkan medali emas untuk Kontingen Aceh dari cabang angkat besi.
Kecuali meraih emas, Nurul Akmal juga memecahkan rekor nasional di PON 2016.
"Bila di kelas +75, angkatannya 233 kg, maka rekor Nurul di kelas +87 adalah 250 kg.
Rekornas baru itu diukirnya ketika bertanding di Pra-PON 2019 lalu," jelas pelatih angkat besi Aceh, Effendi Eria kepada Serambinews.com, kala itu.
Nurul Akmal sebelumnya juga telah mencatatkan namanya bersama tim Indonesia di beberapa kejuaraan internasional.
Misalnya, Islamic Solidarity Games 2017, Universiade Taipei 2017, dan Asian Games 2018.
Pada Islamic Solidarity Games 2017 di Baku, Azerbaijan, Nurul memenangi medali perak kelas +75kg.
Keberhasilan itu menjadi medali pertamanya dalam ajang internasional.
Sementara di Asian Games 2018 Jakarta, Nurul harus puas berada di posisi keenam kelas +75 kg dengan total angkatan 253 kg (snatch 116 kg, dan clean and jerk 137 kg).
(tribunnewswiki.com/tribun network)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini