Kuda ini memang memiliki fisik serupa kuda tunggangan lain, namun konon Turangga dapat berlari dengan sangat cepat.
4. Kereta Api Sancaka
KA Sancaka adalah kereta api dengan relasi Yogyakarta-Surabaya Gubeng PP yang membawa rangkaian gerbong dengan kelas eksekutif dan dan ekonomi premium.
KA Sancaka pertama kali beroperasi pada 20 Mei 1997.
Nama KA Sancaka terinspirasi dari nama sosok hewan mitologi berupa ratu ular sanca.
Konon, Sancaka merupakan sosok ratu ular yang mengayomi dan mampu bertahan di berbagai keadaan.
5. Kereta Api Sembrani
KA Sembrani adalah kereta api dengan relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir PP yang membawa rangkaian gerbong dengan kelas eksekutif dan luxury.
KA Sembrani pertama kali beroperasi pada 1 Oktober 1995.
Nama KA Sembrani terinspirasi dari hewan mitologi berupa kuda bersayap yang dapat terbang dan memiliki sifat pemberani.
Dalam cerita pewayangan, Sembrani merupakan nama kuda tunggangan Batara Wisnu.
Baca: KAI Tebar Diskon Tiket Kereta Api Hingga 15 Persen, Berikut Cara Mendapatkannya
6. Kereta Api Argo Dwipangga
KA Argo Dwipangga adalah kereta api dengan relasi Solo Balapan-Gambir PP yang membawa rangkaian gerbong dengan kelas eksekutif dan luxury.
KA Dwipangga pertama kali beroperasi pada 21 April 1998, sementara KA Argo Dwipangga pertama kali beroperasi pada 5 Oktober 1998.
Nama KA Argo Dwipangga diambil dari nama seekor gajah dalam legenda Asal-Usul Sungai Gajah Wong.
Dalam Cerita Rakyat asal Yogyakarta tersebut diceritakan ada seekor gajah yang berasal dari Negeri Siam (Thailand) bernama Kyai Dwipangga milik Sultan Agung.
7. Kereta Api Harina
KA Harina adalah kereta api dengan relasi Bandung- Surabaya Pasar Turi PP yang membawa rangkaian gerbong dengan kelas eksekutif dan ekonomi premium.
KA Harina pertama kali beroperasi pada 20 Mei 2003.
Nama KA Harina diambil dari kata dalam Bahasa Sansekerta yang berarti kijang atau antelop betina yang dapat berlari dengan cepat.
(TRIBUNNEWSWIKI.com/Mikael Dafit)