TRIBUNNEWSWIKI.COM – Kereta Api merupakan salah satu moda transportasi favorit masyarakat Indonesia.
Moda transportasi ini memiliki sejumlah keunggulan, yakni ketepatan waktu sampai ditujuan, bebas panas dan macet, hingga fasilitasnya yang lengkap.
Namun taukah Anda, nama-nama kereta api di Indonesia ada yang diambil dari hewan mitologi.
Tak sekadar unik, ragam nama kereta api memang sengaja digunakan untuk membedakan jam keberangkatan, kelas, atau jurusan atau rute yang akan dilalui.
Lantas, kereta api apa saja yang namanya diambil dari hewan mitologi ?
Kereta api dengan nama hewan mitologi
Berikut tujuh kereta api di Indonesia yang namanya diambil dari hewan mitologi:
1. Kereta Api Lodaya
KA Lodaya adalah kereta api dengan relasi Bandung-Solo Balapan PP yang membawa rangkaian gerbong dengan kelas eksekutif dan dan ekonomi premium.
KA Lodaya mulai beroperasi sejak 12 Mei 2000 menggantikan KA Fajar Pajajaran dan KA Senja Mataram.
Nama KA Lodaya terinspirasi dari nama hewan mitologi berupa macan kumbang jelmaan Prabu Siliwangi.
Dalam budaya masyarakat Sunda, konon Lodaya merupakan macan kumbang yang gagah dan gesit.
Baca: Simak Skema Terbaru Pengembalian Dana Pembatalan Tiket Kereta Api, Kini Cair Lebih Cepat
2. Kereta Api Taksaka
KA Taksaka adalah kereta api dengan relasi Gambir-Yogyakarta PP yang membawa rangkaian gerbong dengan kelas eksekutif dan dan luxury.
KA Taksaka pertama kali beroperasi pada 19 September 1999.
Nama KA Taksaka terinspirasi dari nama sosok hewan naga mitologi Hindu, yang merupakan putra Dewi Kadru dan Kashyapa.
Sementara dalam mitologi Bali, naga Taksaka merupakan ular yang tinggal di kayangan.
3. Kereta Api Turangga
KA Turangga adalah kereta api dengan relasi Surabaya Gubeng-Gambir PP yang membawa rangkaian gerbong dengan kelas eksekutif.
KA Sembrani pertama kali beroperasi pada 1 September 1995.
Nama KA Turangga terinspirasi dari bahasa Kawi Jawa yang dalam mitologi Jawa merupakan kuda tunggangan para Raja dan Bangsawan.
Kuda ini memang memiliki fisik serupa kuda tunggangan lain, namun konon Turangga dapat berlari dengan sangat cepat.
4. Kereta Api Sancaka
KA Sancaka adalah kereta api dengan relasi Yogyakarta-Surabaya Gubeng PP yang membawa rangkaian gerbong dengan kelas eksekutif dan dan ekonomi premium.
KA Sancaka pertama kali beroperasi pada 20 Mei 1997.
Nama KA Sancaka terinspirasi dari nama sosok hewan mitologi berupa ratu ular sanca.
Konon, Sancaka merupakan sosok ratu ular yang mengayomi dan mampu bertahan di berbagai keadaan.
5. Kereta Api Sembrani
KA Sembrani adalah kereta api dengan relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir PP yang membawa rangkaian gerbong dengan kelas eksekutif dan luxury.
KA Sembrani pertama kali beroperasi pada 1 Oktober 1995.
Nama KA Sembrani terinspirasi dari hewan mitologi berupa kuda bersayap yang dapat terbang dan memiliki sifat pemberani.
Dalam cerita pewayangan, Sembrani merupakan nama kuda tunggangan Batara Wisnu.
Baca: KAI Tebar Diskon Tiket Kereta Api Hingga 15 Persen, Berikut Cara Mendapatkannya
6. Kereta Api Argo Dwipangga
KA Argo Dwipangga adalah kereta api dengan relasi Solo Balapan-Gambir PP yang membawa rangkaian gerbong dengan kelas eksekutif dan luxury.
KA Dwipangga pertama kali beroperasi pada 21 April 1998, sementara KA Argo Dwipangga pertama kali beroperasi pada 5 Oktober 1998.
Nama KA Argo Dwipangga diambil dari nama seekor gajah dalam legenda Asal-Usul Sungai Gajah Wong.
Dalam Cerita Rakyat asal Yogyakarta tersebut diceritakan ada seekor gajah yang berasal dari Negeri Siam (Thailand) bernama Kyai Dwipangga milik Sultan Agung.
7. Kereta Api Harina
KA Harina adalah kereta api dengan relasi Bandung- Surabaya Pasar Turi PP yang membawa rangkaian gerbong dengan kelas eksekutif dan ekonomi premium.
KA Harina pertama kali beroperasi pada 20 Mei 2003.
Nama KA Harina diambil dari kata dalam Bahasa Sansekerta yang berarti kijang atau antelop betina yang dapat berlari dengan cepat.
(TRIBUNNEWSWIKI.com/Mikael Dafit)