Dalam pandangan Zoro, menjadi yang terkuat berarti tidak pernah kalah, tapi gagal melindungi kapten dan krunya berarti dia tidak layak menjadi yang terkuat.
5. Zoro membuang harga dirinya pada Luffy
Setelah Topi Jerami dipisahkan di Kepulauan Sabaody, Zoro mendapati dirinya berada di hadapan musuh dan target terbesarnya, Dracule Mihawk. Alih-alih menantangnya berduel lagi, Zoro melakukan hal yang tidak terpikirkan: dia memohon.
Dia merendahkan dirinya di hadapan Mihawk untuk menjadi lebih kuat.
Bukan untuk mengalahkannya, tapi untuk menjadi cukup kuat untuk melindungi krunya. Zoro tidak berniat melawan Mihawk, dia hanya ingin dilatih oleh musuhnya.
Kebanggaan Zoro sebagai pendekar pedang adalah salah satu ciri karakternya yang menentukan.
Dan untuk mengesampingkan harga dirinya demi kru Topi Jerami, dia menganggap mereka lebih berharga daripada keyakinannya.
Bagi orang seperti Zoro, mengemis adalah sesuatu yang tidak akan pernah dia lakukan, meski nyawanya bergantung padanya.
Tapi, demi teman-temannya, dia rela melakukan apa saja.
4. Zoro Mendukung Luffy di Onigashima
Zoro Bertempur Bersama Kaptennya Melawan dua Kaisar.
Selama pertempuran klimaks di atap Onigashima, Luffy dan Zoro bertarung bersama untuk mengalahkan Kaido dan Big Mom.
Mereka bekerja sama dengan Eustass Kid, Killer, dan Trafalger D Law untuk mengalahkan dua Kaisar Laut.
Selama pertarungan, Zoro bekerja sama dengan Luffy, memanfaatkan semua yang telah dia pelajari untuk mengimbangi Luffy dan melakukan kerusakan terhadap kedua kaisar tersebut.
Zoro berdiri di samping Luffy selama pertarungan dan mempertaruhkan nyawanya untuk menghentikan serangan gabungan Kaido dan Big Mom.
Pikiran pertama Zoro adalah melindungi Luffy dan sekutunya, bahkan dari dua kekuatan alam.
Memblokir serangan gabungan dari dua Kaisar Laut merupakan suatu prestasi yang luar biasa, terutama ketika berhadapan langsung dengan King tak lama setelah pertempuran di atap.
3. Zoro Tidak Melawan di Jaya, Zoro Mengikuti Perintah Luffy Tanpa Ragu
Menertawakan mimpi seseorang adalah salah satu dosa terbesar di One Piece.
Tidak melakukan apa pun saat seseorang menertawakan mimpinya hanya berarti mimpi itu sendiri tidak layak untuk diperjuangkan, namun bagi Zoro dan Luffy, terkadang sebuah pertarungan tidak sebanding dengan mimpinya.
Saat Bellamy dan barnya mengejek mimpi mereka tentang Pulau Langit, Luffy meminta Zoro untuk tidak melawan.