Belanja secukupnya, sehingga tidak menjadi sampah makanan.
Jika stok habis, Anda bisa belanja lagi sesuai kebutuhan.
2. Praktik di baliknya berdampak minimal terhadap lingkungan
Praktik penanaman bahan pangan, misalnya padi, yang konvensional masih menggunakan pupuk dari bahan kimia dan pestisida, yang berpotensi merusak tanah.
Bahan kimia tersebut menyumbang jejak karbon.
Di samping itu, lahan pertanian padinya masih ada yang didapatkan dari pembukaan lahan dengan pembakaran hutan.
Padahal, nasi dari beras masih menjadi sumber karbohidrat yang paling banyak dikonsumsi.
“Ada pilihan beras yang ramah lingkungan, yaitu beras organik, yang tidak menggunakan bahan kimia dalam penanamannya dan tidak menggunakan air yang tercemar. Untuk memastikan suatu bahan makanan memang diproduksi secara organik, carilah kemasan yang melekatkan label organik atau sustainable food. Itu berarti bahan pangan tersebut sudah mendapatkan sertifikasi organik. Atau, kalau membeli protein hewani dari daging sapi, carilah yang berlabel grass-fed dan telur berlabel cage-free,” kata Jaqualine, yang bersama Food Sustainesia meluncurkan kampanye IJoinAja. Setiap paket Hari Bumi yang Anda beli akan berkontribusi langsung terhadap kegiatan penanaman pohon.
Tapi, bukankah di Indonesia harga bahan pangan organik masih terbilang tinggi?
Jaqualine meyakini, seiring dengan meningkatnya permintaan dan ketersediaan bahan makanan organik di pasaran, perlahan-lahan harganya akan menyesuaikan menjadi lebih terjangkau dan makin mudah diperoleh.
Berita bagusnya, tidak semua bahan makanan di rumah Anda harus berlabel organik. Sebab, secara alami sejumlah bahan pangan ditanam dan dipelihara dengan cara yang ramah lingkungan.
Misalnya, jamur tidak memerlukan banyak air.
Petani jamur juga menggunakan bahan daur ulang pertanian sebagai media tanam jamur, seperti sekam kapas dan tongkol jagung.
Selain itu, penanaman bayam juga tidak berdampak negatif terhadap persediaan air dan tidak merusak tanah.
Bayam yang harganya murah dan mudah sekali didapat mengandung nutrisi sangat tinggi yang dibutuhkan tubuh.
Ada pula rumput laut yang tidak memerlukan pestisida untuk tumbuh subur.
Bahkan, pertumbuhan rumput laut secara alami dapat menyerap karbon sehingga dapat mengurangi emisi.
3. Berlimpah nutrisi
Dari segi kesehatan, bahan makanan berkelanjutan adalah yang sarat muatan nutrisi.
Menurut Jaqualine, langkah awal yang bisa dilakukan untuk mempraktikkan pola makan berkelanjutan adalah memilih dan mengonsumsi makanan bergizi, bukan melihat dari proses produksi dan distribusi yang dinilai ramah lingkungan.