"Kerabat juga bisa dibilang teman, suka dateng ke rumah, ya sudah," ungkapnya.
Ia menyebut sudah 2 tahun tinggal di rumah tersebut.
Namun, Indra mengaku sedang tak berada di rumah saat Brigadir Ridhal nekat menghabisi nyawanya.
"Saya lagi berada di luar kebetulan," ucapnya.
Saat ini jenazah Brigadir Ridhal masih diperiksa di RS Polri Kramat Jati.
Pihak keluarga juga sudah didatangkan dari Manado untuk melihat kondisi jenazah.
Indra Pratama meminta masyarakat untuk tidak banyak berasumsi terkait peristiwa yang terjadi.
Baca: Sosok Pria yang Tarik Leher Gibran hingga Nyaris Jatuh, Paspampres Sigap, Pengakuannya Mengejutkan
Apalagi, saat ini, menurut Indra situasi keluarga Brigadir Ridhal masih dalam kondisi berduka.
"Saya juga minta tolong ke awak media jangan membuat berita hoaks, ini kan juga masih dalam situasi berduka ya."
"Jangan banyak asumsi lah ya, yang timbul," kata Indra.
Ia sendiri berada di rumah sakit untuk melihat jenazah Brigadir Ridhal.
"Untuk lihat kondisi jenazah setelah dilakukan autopsi, itu aja sih," kata Indra.
Indra mengaku tidak begitu mengetahui apakah jenazah Ridhal sudah diautopsi atau belum.
Ia sendiri menginginkan autopsi untuk menemukan titik terang penyebab kematian Ridhal.
"Autopsi saya belum tahu sudah atau belumnya, cuma kalau dari saya minta dilakukannya autopsi,"
"cuma dari pihak keluarga menolak untuk dilakukannya autopsi," ungkap Indra.
Kenal di Manado
Indra Pratama menyebut mengenal korban, Brigadir RAT saat dirinya berkunjung ke Manado, Sulawesi Utara (Sulut) untuk urusan pekerjaan.
"(Kenal) pada saat saya datang ke Manado. Ya urusan pekerjaan ya."
"Saya lupa tahunnya. Intinya itu aja," kata Indra kepada wartawan, Sabtu (27/4/2024).
Namun, dia membantah jika menjadikan korban sebagai pengawalnya.