Menurut Ipda Purnomo, ODGJ dan gelandangan juga manusia biasanya yang memerlukan penanganan yang tepat, sehingga mereka bisa dipulihkan.
Baca: Bocoran Sosok Artis Inisial C dan S yang Terseret Kasus Harvey Moeis, Sangat Terkenal-Pernah Jadi MC
"Sempat ada ODGJ telanjang, terus saya kasih baju. Dia kemudian benar-benar bahagia sekali, padahal hanya pakaian saja. Namun banyak orang yang takut, sehingga dibiarkan saja," tutur Ipda Purnomo.
Selama ini, Ipda Purnomo telah merawat ratusan ODGJ. Beberapa di antara mereka ditemukan telantar di jalanan.
"ODGJ total ada 104 orang, sebanyak 12 orang perempuan dengan sisanya adalah laki-laki. Kadang bertambah, kadang berkurang. Ada yang ketemu di jalan, terus ada juga yang kemudian diketahui oleh keluarganya dan dijemput untuk pulang," jelas Purnomo.
"Kira-kira yang sudah berhasil kami antarkan pulang selama lima tahun ini, Insya'Allah 110 lebih ODGJ," lanjut Ipda Purnomo.
Penanganan ODGJ dilakukan dengan memenuhi kebutuhan mereka seperti memberikan pakaian dan makanan, melakukan perawatan, hingga menyediakan tenaga kesehatan jiwa.
Tidak hanya itu, Ipda Purnomo juga menggunakan uang tunjangan operasional dari kepolisian untuk kegiatan sosial.
Ipda Purnomo membantu orang yang membutuhkan, siswa yatim piatu hingga perawatan dan penyembuhan ODGJ.
Baca: Dulu Kaya Raya Bergaji Rp100 Juta, Jaksa Muda Ini Kini Jadi ODGJ, Tak Kuat Nafkahi Istri Rp1 Miliar
Kurang lebih dua tahun, Purnomo menggunakan uang tunjangannya untuk aksi sosial tersebut.
"Awalnya itu membantu janda tua kurang mampu yang itu ternyata dapat respons positif dari masyarakat keterusan sampai sekarang, sampai kami bisa mendirikan yayasan sosial untuk membantu," ujar Ipda Purnomo.
Aksi sosial Ipda Purnomo itu pun lama-lama menular dan akhirnya banyak warga yang ikut membantu.
Lantas Purnomo bersama beberapa orang memutuskan mendirikan yayasan sosial 'Berkas Bersinar Abadi' pada tanggal 5 Mei 2017.
Pemilik yayasan ODGJ
Ipda Purnomo ternyata punya sebuah yayasan yang menangani pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) dari berbagai daerah.
Yayasan itu bernama Yayasan Berkas Bersinar Abadi, berada di Desa Nguwok, Kecamatan Modo, 33 Kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Lamongan.
Yayasan tersebut pernah viral, lantaran menampung Caleg gagal di Pemilu 2024.
Baca: Penampilan Terbaru Zara Anak Ridwan Kamil Lepas Hijab, Atalia Beri Pesan Haru: Allah yang Memelukmu
"Kalau pasien caleg belum ada, tapi ada 5 pihak keluarga menghubungi saya untuk konsultasi," ungkap Ipda Purnomo, kepada SURYA, Jumat (23/2/2024).
Purnomo enggan menyebutkan nama anggota keluarga lima caleg tersebut.
Ia hanya menyebut kalau yang konsultasi itu merupakan caleg yang mengikuti Pileg tingkat DPRD Kabupaten/Kota.
Keluarga lima caleg itu tidak hanya dari Lamongan namun dari kabupaten tetangga yakni, Kabupaten Gresik.