Klarifikasi Mbah Benu Telepon Allah Untuk Tentukan Lebaran Idul Fitri: Kontak Batin Dengan Allah SWT

Mbah Benu yang bernama asli KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo tersebut menjelaskan maksudnya tentang telepon Allah yang sampai saat ini viral.


zoom-inlihat foto
Klarifikasi-Mbah-Benu-Telepon-Allah-Untuk-Tentukan-Lebaran-Idul-Fitri-Kontak-Batin-Dengan-Allah-SWT.jpg
Kolase Tribun Network
Klarifikasi Mbah Benu Telepon Allah Untuk Tentukan Lebaran Idul Fitri: Kontak Batin Dengan Allah SWT


Sebelumnya, Mbah Benu juga sudah menjelaskan soal keputusan menetapkan lebaran Idul Fitri pada hari Jumat 5 April 2024.

Mbahk Benu menyebutkan penetapan tanggal lebaran tersebut berdasarkan keyakinan dari perjalanan spiritualnya.

Baca: Prediksi Idul Fitri 1445 H, Sidang Isbat Bakal Digelar pada 9 April 2024

Bahkan Mbak Benu juga membongkar cara dirinya menentukan jatuhnya 1 Syawal 1445 Hijriah.

"Penetapan ini berdasarkan keyakinan. Dan, jemaah Aolia bukan hanya ada di sini tapi tersebar di seluruh Indonesia," kata Mbah Benu dalam bahasa Jawa yang terekam di sebuah video yang  viral di media sosial..

"Saya tidak pakai perhitungan, saya telepon langsung kepada Allah Taala, Ya Allah kemarin tanggal 4 malam 4, ya Allah ini sudah 29, 1 Syawal kapan, Allah Taala bilang, tanggal 5 Jumat, lah makanya kalau disalahkan orang bagaimana, ya nggak apa-apa urusannya gusti Allah," papar  Mbah Benu.

Seperti yang diketahui, Jemaah Masjid Aolia di Gunung Kidul, Yogyakarta menjadi sorotan lantaran telah melaksanakan salat Idul Fitri pada Jumat (5/4/2024).

Masjid Aolia yang telah melaksanakan Salat Idul Fitri tersebut berada di Dusun Panggang III, Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung Kidul.

Tak hanya perbedaan perayaan Idulfitri, sebelumnya jemaah Aolia juga melaksanakan ibadah puasa lima hari lebih cepat pada 7 Maret 2024 dibandingkan hari penetapan dari pemerintah.

Anwar Abbas, Wakil Ketua MUI, mengatakan perayaan Idulfitri yang lebih awal dilakukan oleh ratusan jemaah Aolia merupakan keyakinan mereka dan harus dihormati.

"Itu keyakinan mereka dan kita harus hormati," ujarnya kepada Tribunnews.com, Jumat (5/4/2024) malam.

Sedangkan terkait pernyataan Mbah Benu yang menelepon Allah, Ketua MUI Asrorun Ni'am menilai pernyataan itu adalah sebuah kesalahan sehingga perlu diingatkan.

"Kasus di sebuah komunitas di Gunungkidul itu jelas kesalahan, perlu diingatkan. Bisa jadi dia melakukannya karena ketidaktahuan, maka tugas kita memberi tahu, kalau dia lalai, diingatkan," kata Ni'am kepada wartawan, Sabtu (6/4).

Ni'am memandang praktik agama tersebut bisa dikatakan menyimpang jika dilakukan dalam kondisi kesadaran penuh. Menurutnya, jika mengikuti praktik tersebut hukumnya haram.

"Kalau praktik keagamaan itu dilakukan dengan kesadaran dan menjadi keyakinan keagamaannya, maka itu termasuk pemahaman dan praktik keagamaan yang menyimpang, mengikutinya haram," ujarnya.

Baca: Resep Opor Ayam, Hidangan Makan Besar Bersama Keluarga saat Hari Raya Idul Fitri

Ni'am menyampaikan puasa termasuk dalam ibadah mahdlah. Penentuan awal dan akhir ibadah telah ditetapkan oleh syariah. Menurutnya, Pelaksanaannya mesti berlandaskan ilmu agama serta keahlian.

"Tidak boleh hanya didasarkan pada kejahilan. ⁠Bagi yang tidak memiliki ilmu dan keahlian, wajib mengikuti yang punya ilmu dan keahlian. Tidak boleh menjalankan ibadah dengan mengikuti orang yang tak punya ilmu di bidangnya," katanya.

Sosok Mbah Benu

 Jemaah Masjid Aolia di Gunungkidul, Yogyakarta, sedang viral karena melaksanakan salat Idul Fitri 2024 lebih awal.

Belakangan dikethaui, pentolan atau pimpinan Jemaah Masjid Aolia ternyata bernama KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau akrab dipanggil Mbah Benu.

Bahkan, Mbah Benu mengaku sudah ditelepon oleh Allah untuk lebaran lebih cepat.





Halaman
1234
BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Wan An (2012)

    Wan An adalah sebuah film pendek karya sutradara
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved