Ambang batas tersebut terjadi saat tinggi hilal mar’ie minimal 3 derajat dan elongasi hilal haqiqy minimal 6,4 derajat.
Pada 29 Ramadhan 1445 H dalam Kalender Hijriah NU, bertepatan Selasa Legi, 9 April 2024, tinggi hilal di Indonesia bervariasi antara plus 4 derajat 52 menit hingga plus 7 derajat 28 menit.
Baca: Catat, Ini Daftar Ruas Jalan Non Tol yang Dibatasi untuk Kendaraan Barang Selama Lebaran 2024
Sementara itu, elongasi hilal di Indonesia pada 29 Ramadhan 1445 H bervariasi antara 8 derajat 30 menit hingga 10 derajat 20 menit.
"Lama hilal di atas ufuk untuk Indonesia pada 29 Ramadhan 1445 H bervariasi antara 23 menit 19 detik hingga 32 menit 47 detik," kata Lembaga Falakiyah PBNU.
Dengan demikian, NU kemungkinan akan menetapkan 1 Syawal 1445 H atau Idul Fitri 2024 jatuh pada Rabu, 10 April 2024.
Namun, keputusan resmi NU masih menanti hasil rukyah hilal atau pengamatan hilal di beberapa titik pada 9 April 2024.
Idul Fitri 2024 menurut Kemenag
Di sisi lain, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki mengatakan, pemerintah akan menggelar sidang isbat untuk menentukan Idul Fitri 2024.
Meskipun demikian, pemerintah sebenarnya telah memprediksi Lebaran tahun ini akan jatuh pada Rabu, 10 April 2024.
Jika demikian, kemungkinan awal Syawal 1445 H akan dirayakan serentak oleh seluruh umat Islam di Indonesia.
"Seperti disampaikan Bapak Menko dengan kondisi seperti itu insyaallah hari raya Idul Fitri akan dirayakan secara bersama-sama bagi seluruh muslim di Indonesia," kata Saiful, dilansir dari Kompas.com, Senin (25/3/2024).
Pihaknya menjelaskan, pada 9 April 2024, menurutnya, posisi hilal di Tanah Air telah memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS),
"Nah, berdasarkan kriteria MABIMS bahwa telah disepakati kondisi seperti itu memenuhi kriteria visibilitas hilal, yaitu setinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6 koma derajat," ucapnya.
Saiful pun menegaskan, prediksi tersebut tentu akan dikonfirmasi kembali melalui hasil sidang isbat pada 9 April 2024 petang.
Sidang isbat awal Syawal sendiri tetap digelar dengan mempertimbangkan posisi ketinggian hilal secara hisab dan penampakan hilal saat rukyat.
(TRIBUNNEWSWIKI)
Baca berita terkait di sini