Rumus tersebut, kata Ustaz Abdul Somad sudah lama ia terapkan di keluarganya.
"Senin Kamis, 8 hari dalam sebulan, setahun 88 hari, InsyaAllah 5 tahun tambah sedikit lunas," jelas Ustaz Abdul Somad.
Agar utang puasa cepat terlunasi, ia menyarankan bisa mulai dilakukan tahun ini.
"Laksanakan, laksanakan tahun sekarang, InsyaAllah 5 tahun ke depan lunas," ujarnya.
Namun, bagaimana jika meninggal dunia masih punya utang puasa? Bolehkah digantikan oleh orang yang masih hidup?
Ustaz Abdul Somad menjamin Allah mengampuni karena sudah ada niat.
Kendati demikian, utang puasa tetap harus diganti lewat keluarganya.
"Mati meninggal masih ada sisa 50 hari lagi, anaknya buka surat wasiat tengok 50, oh emak kita ada utang puasa 50 hari lagi, adik beradik 5 orang ganti masing-masing 10 hari," jelas Ustaz Abdul Somad.
Apakah Boleh Bayar Hutang Puasa Ramadhan Tahun Lalu di Bulan Syaban? Begini Kata Ustaz Abdul Somad
Bulan suci Ramadhan akan segera tiba.
Pada saat bulan Ramadhan, seluruh umat muslim di dunia akan menjalankan ibadah puasa.
Bagi umat muslim yang masih mempunyai hutang puasa tahun lalu, maka wajib untuk menggantinya di lain waktu.
Namun bolehkan bulan Syaban umat muslim berpuasa untuk membayar hutang puasanya?
Simak penjelasan Ustaz Abdul Somad dalam artikel ini.
Puasa Nisfu Syaban baru saja lewat.
Baca: Minum Es Saat Berbuka Puasa Jadi Pilihan, Simak Beberapa Bahaya yang Mengintai
Baca: Pastikan Stok Kurma Tercukupi Selama Puasa Ramadhan 2021 Mendatang, Manfaatnya Luar Biasa
Setelah bulan Syaban, akan tiba Ramadan dan saatnya kita melaksanakan puasa wajib sebulan penuh.
Ada yang mengatakan di bulan Syaban setelah lewat puasa Nisfu Syaban dan sebelum tiba puasa Ramadan, sebaiknya tak usah lagi berpuasa.
Hal itu dibenarkan oleh Ustad Abdul Somad dalam sebuah video ceramahnya.
“Ada hadisnya, diriwayatkan oleh Abu Hurairah tentang larangan berpuasa setelah lewat Nisfu Syaban,” katanya.
Walau begitu, tetap ada pengecualian bagi yang hendak berpuasa di antara Nisfu Syaban dan Ramadan, yaitu dua jenis puasa ini.