Setelah mengumpulkan semua berkas, Adi dan Cynthia berharap-harap cemas menanti kepastian apakah aplikasi mereka mendapatkan persetujuan. Mulanya, mereka berpikir proses tersebut memakan waktu beberapa pekan. Namun, pesan WhatsApp yang masuk dari marketing properti tersebut, membuat keduanya girang tak kepalang.
“Kami sampai berpikir apa betul sih? Kok cepat sekali, apalagi kami bisa segera akad,” tutur Cynthia.
Praktis, hanya butuh waktu selama 2 pekan bagi pasangan ini mewujudkan mimpi memiliki tempat tinggal sendiri. Mereka cukup puas karena pihak pengembang perumahan dan BTN sangat membantu proses tersebut.
“Apalagi petugas dari BTN sangat membantu dengan memberikan informasi secara detail selama proses akad hingga selesai,” kata Cynthia.
Kemudian, yang terpenting, besarnya cicilan tidak terlalu memberatkan. Mereka memiliki kewajiban membayar cicilan Rp 1,3 juta per bulan dalam durasi 15 tahun. Makin senangnya lagi, mereka mendapatkan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) senilai Rp 4 juta dari pemerintah.
“Petugas di BTN bilang kalau kami bisa mendapatkan subsidi tersebut. Kami hanya diminta mengisi data saja. Nanti kalau mendapatkan persetujuan, tinggal menunggu notifikasi masuk di aplikasi BTN Mobile. Dan ternyata benar. Bulan berikutnya sudah cair. Tentunya kami senang,” kata Adi.
Akhirnya, lepas sudah predikat pasangan suami istri nomaden yang melekat pada keduanya. Kini, mereka bisa fokus menata hunian sembari membangun keluarga kecil bahagia.
“Lega rasanya. Bagaimanapun akan selalu lebih nyaman tinggal di rumah sendiri. Kami bersyukur BTN telah membantu mewujudkan mimpi kami sebagai keluarga yang ingin hidup mandiri seperti seharusnya,” tutur Cynthia.
BTN Wujudkan Impian Keluarga Indonesia
PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) memang lekat dengan predikat sebagai lembaga finansial yang senantiasa mewujudkan mimpi jutaan keluarga Indonesia untuk memiliki tempat tinggal hunian.
48 tahun silam, atau tepatnya sejak 10 Desember 1976, BTN meluncurkan program Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Tercatat, ada jutaan keluarga lintas generasi yang memiliki rumah layak berkat program tersebut.
Dari masa ke masa, BTN terus bertransformasi dengan meningkatkan kinerja perusahaan agar lebih baik. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa terobosan dilakukan untuk mendukung program KPR. Pada 2022, BTN mengembangkan strategi bisnis beyond KPR lewat cross selling untuk nasabah captive. Yakni, Kredit Ringan Tanpa Agunan (KRING), Kredit Agunan Rumah (KAR) hingga Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Dalam transformasi ini, BTN berusaha untuk mengoptimalkan kontribusi pada program KPR subsidi. Kemudian meningkatkan KPR Non Subsidi lewat kerjasama dengan developer agen properti, termasuk mengembangkan skema KPR yang menyasar generasi milenial,” kata Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu.
Menurut Nixon, bisnis KPR roda penggerak terbesar bisnis BTN. Di tahun 2024, pihak telah merancang strategi demi mendorong bisnis tersebut semakin melaju kencang. Demikian juga usulan berupa skema program subsidi rumah baru dengan pembiayaan yang setara dan terjangkau kepada pemerintah.
Sebagai informasi, program KPR BTN mengalami pertumbuhan total sebesar 10,4 persen menjadi Rp 257,92 triliun pada 2023. 10,90 persen di antaranya atau Rp 161,74 adalah pertumbuhan pada KPR Subsidi. Sisanya, 9,5 persen atau Rp 96,17 menyasar pada KPR Non-Subsidi.
Pertumbuhan tersebut juga didukung oleh pemerintah yang memberikan intensif berupa Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung pemerintah (PPN DTP).
“Dampaknya lebih besar ketimbang katakanlah si developer yang membuat diskon. Jadi jika bisa dikatakan, memang pengaruhnya kuat dari bantuan bebas PPN dan bantuan biaya administrasi senilai 4 juta rupiah,” kata Nixon.
Sebagai bank yang fokusnya mengarah pada pembiayaan perumahan, BTN adalah penyalur program KPR Subsidi dengan pangsa paling besar. Sebagai gambaran, pada September 2023, BTN mencatatkan penyaluran program tersebut hingga 83 persen. Hal yang sama juga terjadi di sektor KPR komersial, dimana BTN mencatatkan penyaluran program hingga 39,1 persen di Indonesia.
Statistik tersebut yang menjadikan BTN sebagai lembaga keuangan dengan 90 persen fokus dan portofolionya adalah pelayanan program KPR. BTN pun setidaknya telah membantu 5,4 juta nasabah mewujudkan mimpi memiliki tempat tinggal sendiri sejak 2015.
BTN juga memberikan perhatian khusus terhadap aspirasi masyarakat yang berkeinginan memiliki hunian lewat model pembiayaan syariah.