"Yang penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara," kata dia.
"Kita ini pejabat publik sekaligus pejabat politik, masa berpolitik nggak boleh, boleh. Menteri juga boleh," tandasnya.
Baca: Jadwal Indonesia vs Australia Hari Ini, Nonton Gratis Siaran Langsung Piala Asia di RCTI Jam 6 Malam
Cak Imin sedih
Senada dengan Anies Baswedan, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menilai bahwa rakyat yang menilai soal peprnyataan Jokowi tersebut.
Namun, ia mengaku sedih dengan pernyataan Jokowi yang menegaskan bahwa seorang Presiden boleh berpihak dan berkampanye di Pilpres 2024.
Cak Imin sudah mendengar pernyataan Jokowi tersebut.
Ia melinai, Jokowi seharusnya memahami posisinya sebagai orang nomor satu di Indonesia.
"Presiden itu pemimpin tertinggi dalamberbagai hal, konstitusi, kemanusiaan, dan berbagai kultur sehingga harus betul-betul dijaga marwahnya," kata Cak Imin di kawasan Pasuruan, Jawa Timur, Rabu, 24 Januari 2024, dikutip dari Kompas.com.
"Nah, saya sangat sedih ya mendengar presiden akan kampanye misalnya," imbuhnya.
Ketua Umum Parta Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengamini bahwa tak ada aturan yang dilanggar dengan presiden yang menunjukkan keberpihakan pada salah satu paslon di Pilpres 2024.
Baca: Kalau Jadi Presiden, Anies Baswedan Bakal Bangun 11 Stadion Berstandar FIFA yang Ramah Lingkungan
Kendati begitu, Cak Imin berujar bahwa keberpihakan yang dilakukan seorang presiden bisa mengganggu wibawa Jokowi sebagai pimpinan tetinggi di tanah air.
"Itu pilihan Presiden yang memang hak beliau, tetapi kita ngeman, sayang. Kemudian keberpihakan itu membuat marwah kepemimpinan itu terganggu," tutur dia.
Cak Imin sendiri saat ini sedang menunggu berbagai respons dari para penyelenggara pemilu, seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.
Di sisi lain, dia mengapresiasi koalisi masyarakat sipil dan berbagai ahli tata negara yang tidak sepakat dengan pernyataan Jokowi.
"Ya sekarang rakyat dan masyarakat yang akan menilai," tandasnya.
(tribunnewswiki.com/kompas.com)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini