Melitta menjelaskan, F datang dalam kondisi kanker yang telah menyebar ke paru-paru.
Setelah diperiksa, F didiagnosis mengidap kanker tulang stadium 4.
Dokter kemudian mengamputasi kaki kiri F.
Sebelumnya, pihak sekolah tampak acuh dengan kondisi ini, bahkan membantah jika siswa tersebut dirundung teman-temannya.
Mengetahui FAA disebut korban bullying, pihak sekolah bantah.
Fakta pilu ini diungkap Diana (40), ibu dari FAA.
Menurut Diana, usai sang anak di-sleding oleh temannya, F sempat diolok-olok oleh beberapa teman-temannya.
"Sebelum itu (di-sleding) sering diolok-olok 'anak mama', 'sok kegantengan', kayak gitu," ungkap Diana saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (31/10/2023).
Diana menilai, kata-kata tersebut menjatuhkan mental anaknya.
Padahal FAA selalu maju ke depan kelas saat pembelajaran.
"Anak saya sering maju kalau di kelas. Jadi ya itu, menjatuhkan mental," tutur Diana.
Diana berujar, anaknya terbilang siswa yang aktif, bahkan jika ada acara, FAA ikut andil di dalamnya.
"Jadi seringlah (dapat olok-olok) perkataan yang terkena mental," ujar dia.
Meski sering mendapat ejekan teman, FAA tidak pernah menceritakan hal yang dialaminya tersebut ke pihak sekolah.
"Fatir enggak pernah cerita diolok-olok. Tapi sebelum kejadian itu saya sempat bilang ke wali kelasnya yang terjadi sama anak didiknya. Tapi itu bukan kuasa saya (menghentikan olok-olok)," ucapnya.
SD Negeri Jatimulya 09 Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, pun buka suara.
Pihaknya membantah ada siswa yang menjadi korban perundungan hingga menyebabkan kakinya diamputasi.
"Tadi kami sudah berklasifikasi, kami tidak ada perundungan sama sekali dan prosesnya sudah ke hukum," kata Wakil Kepala SDN Jatimulya 09, Sukaemah, Selasa (31/10/2023).
"Jadi kami sedang menunggu proses hukum," imbuhnya, mengutip Tribun Jakarta.
Sukaemah menjelaskan, kejadian yang menimpa siswa berinisial FAA bermula pada 22 Februari 2023.
Ketika itu FAA diselengkat oleh salah satu temannya saat jalan menuju ke kantin.