Terungkap Penyebab Kaki Siswa SD di Bekasi Diamputasi Bukan karena Di-sliding, Dokter Beber Faktanya

Penyebab kaki Fatir alias FAA (12), siswa SDN 09 Jatimulya, Tambun Selatan, Bekasi, ternyata diamputasi bukan karena di-sliding oleh teman-temannya.


zoom-inlihat foto
siswa-SD-diamputasi-di-Bekasi.jpg
Kolase TribunnewsWiki/Kompas.com/IST
Dokter Spesialis Orthopedi Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta Barat, dr Melitta Setyarani, Sp OT menjelaskan terkait siswa SD di Bekasi korban perundungan yang diamputasi kakinya karena kanker, Rabu (2/11/2023).


Berbagai upaya pengobatan medis dilakukan tapi tidak kunjung membuahkan kesembuhan.

Bahkan kondisi Fatir makin memburuk.

Puncaknya pada Agustus 2023, Fatir harus menelan pil pahit kaki kirinya harus diamputasi karena didiagnosis kanker tulang.

Baca: Sosok Dokter Ini yang Buat Enuh Nugraha Jadi ODGJ, Alumni Teknik Kelautan ITB 1997 Bantu Mencari

Diana mengatakan, dari keterangan dokter, salah satu pemicu penyakit tersebut karena adanya benturan.

"Iya (kata keterangan dokter) ada (pemicunya karena jatuh), pemicunya benturan," ujar Diana.

Guru Anggap Candaan

Sementara itu, saat dikonfirmasi, pihak SDN Jatimulya 09 membantah adanya perundungan siswa.

Sukaemah, selaku Wakil Kepala SDN Jatimulya 09 menganggap aksi sliding terhadap Fatir sebagai candaan antarsiswa.

"Memang dalam peristiwa itu mereka jajan, bercanda, tanpa sengaja itu selengkatan kaki, jatuh," kata Sukaemah.

Sukaemah menuturkan, aksi sliding kaki merupakan hal yang biasa dilakukan siswa.

Dia menganggap itu bukan aksi perundungan.

Baca: Baru 6 Hari Jadi KSAD, Jenderal Agus Subiyanto Sudah Ditunjuk Jokowi Jadi Panglima TNI, Ini Sosoknya

"Iya, bercanda, mereka bercanda-bercanda, main, terus jajan. Jadi kalau untuk perundungan kayaknya terlalu jauh untuk dirundung. Ini mereka jajan, bercanda, selengkatan kaki satu orang, ke Fatir, jatuh," tutur dia.

Selain itu, Sukaemah juga menganggap olok-olokan yang sering diterima Fatir sebagai hal biasa.

"Kalau bercanda-canda, (bilang), 'Haa, lu jelek lu', mungkin ya namanya anak-anak sudah kelas 6, itu sudah biasa kayaknya. Mungkin menurut Fatir lain lagi kayaknya ya," ucap Sukaemah.

Sukaemah menambahkan, selama ini Fatir tidak pernah melaporkan tindakan perundungan, baik secara fisik ataupun verbal ke pihak sekolah.

Karena itu, pihak sekolah tidak pernah mengambil tindakan apa pun.

Sedangkan, atas kejadian ini, Diana sudah menemui pihak sekolah agar dipertemukan dengan keluarga pelaku.

Namun, apa yang dialami Fatir justru seolah diremehkan dan kejadian bullying tersebut dianggap hanya bagian dari bercandaan antar teman.

"Saya sangat kecewa dengan kondisi anak saya yang sedang sakit dan harus terus menjalani pengobatan tapi dianggap bukan sesuatu yang buruk.

Aksi bullying yang dilakukan teman-temannya di kelas juga dianggap hanya sebuah bercandaan," tegas Diana.

(tribunnewswiki.com/kompas.com)

Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini





Penulis: Rakli Almughni
BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved