Israel Tuding Hamas Halangi Evakuasi 1,1 Juta Warga Palestina dari Gaza Utara

Militer Israel menuduh Hamas menghalangi evakuasi warga Palestina dari wilayah Gaza bagian utara.


zoom-inlihat foto
Warga-palestina-ditandu.jpg
SAID KHATIB / AFP
Seorang warga Palestina di Kota Rafah, Gaza, ditandu setelah Israel melancarkan serangan, (12/10/2023).


Israel kerap menuding Hamas menggunakan warga sipil Palestina sebagai tameng. Oleh karena itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan Israel ingin memisahkan militan Hamas dari warga sipil.

"Jadi, yang ingin menyelamatkan diri, tolong pindah ke selatan," kata Gallant saat konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin dikutip dari Associated Press.

Baca: WNI Terjebak dalam Serbuan Total Israel : Belum Dievakuasi, Stok Makanan Menipis, Gaza Bak Kota Mati

Warga Palestina susah mengevakuasi diri

Seorang warga Kota Gaza bernama Khaled Abu Sultan mengaku awalnya tidak percaya bahwa perintah evakuasi itu benar-benar nyata. Namun, dia tak tahu ke mana harus membawa keluarganya.

"Kami tidak tahu apakah ada wilayah aman di sana (Gaza selatan). Kami tak tahu apa pun," kata Sultan.

Banyak juga warga Palestina yang takut tidak bisa kembali ke rumah atau nantinya harus mengungsi ke Sinai, Mesir.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tak mungkin bisa mengevakuasi para korban luka dari rumah sakit.

"Kami tidak bisa mengevakuasi rumah sakit dan meninggalkan korban luka hingga meninggal," kata Ashraf al-Qidra selaku juru bicara kementerian itu.

Sementara itu, seorang staf Palang Merah Palestina bernama Farsakh mengatakan para tenaga medis menolak meninggalkan pasien. Mereka justru menelepon teman-temannya untuk berpamitan.

"Kami punya pasien yang terluka, lansia, dan anak-anak di rumah sakit," kata Farsakh.

Baca: Arti Diam Putin Atas Tindakan Hamas ke Israel, Moskow Tolak Sebut Hamas Kelompok Teroris

Badan PBB untuk urusan pengungsian di Palestina, UNRWA, mengaku tak akan mengevakuasi sekolah yang dikelolanya. Namun, UNRWA mengatakan akan merelokasi markasnya ke Gaza selatan.

"Besarnya dan cepatnya krisis kemanusiaaan saat ini sangat mengerikan. Gaza dengan cepat menjadi neraka dan berada di ambang kehancuran," kata Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini.

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang perang Hamas-Israel di sini.





BERITATERKAIT
Ikuti kami di


KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved