Dari sini ia tetap menjadi otoritas de facto tak lama setelah penarikan sepihak Israel pada tahun 2005, CFR menambahkan.
Selama bertahun-tahun, Hamas telah melakukan penembakan, pemboman, dan serangan roket ke wilayah Israel.
Sejak 2008, gerilyawan Israel dan Hamas di Gaza telah berperang sebanyak tiga kali di lintas perbatasan.
dan telah mengalami banyak pertempuran sejak kelompok itu menguasai Gaza pada 2007.
Tujuan Hamas secara sederhana, Hamas menolak untuk mengakui keberadaan Israel.
Hamas ingin orang-orang Palestina dapat kembali ke apa yang mereka anggap sebagai rumah lama mereka.
Pada 1988, di bawah piagam kelompok militan Islam, kelompok itu mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk menghancurkan Israel.
Dalam piagam pendiriannya, Hamas menyerukan untuk mendirikan negara Islam di Palestina yang bersejarah.
Ini adalah wilayah antara Mediterania dan Sungai Jordan, yang juga termasuk Israel.
Di sisi lain, Israel menganggap Hamas bertanggung jawab atas semua serangan dari Jalur Gaza.
Sementara Mesir bersama dengan Israel, telah memberlakukan blokade perbatasan yang melumpuhkan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas sejak kelompok itu merebut wilayah itu pada 2007.
Israel mengontrol sebagian besar perbatasan dan wilayah pesisir Gaza, memutuskan siapa yang dapat masuk dan keluar dari Gaza, termasuk barang.
Hamas menuntut Israel menghentikan pembatasannya.
Hamas mengklaim Israel menduduki tanah Palestina dan menolak pendudukan dengan meluncurkan serangan roket dari Gaza.
Sementara Israel membalas serangan tersebut dengan kekuatan lebih lanjut. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Apa Itu Hamas Palestina? Kelompok yang Lakukukan Operasi Badai Al Aqsa ke Israel